
Ibu Wajib Tahu, Kekurangan Zat Besi Dapat Ganggu Psikomotor dan Daya Pikir Anak
Pada pembicara dalam acara “Optimalkan Zat Besi si Kecil, Dukung Kepintaran Generasi Muda,” berfoto bersama. Acara ini di Jakarta pada Senin (17/3). Kegiatan ini menekankan pentingnya asupan zat besi untuk mengoptimalkan kepintaran anak terutama daya foku
Foto: Dok. SGM EksplorJAKARTA – Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan 1 dari 3 anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi.Padahal tidak hanya DHA, zat besi juga salah satu nutrisi yang wajib untuk dipenuhi guna mendukung daya pikir yang optimal.
Meskipun begitu, masih banyak orang tua yang tidak menyadari dampak buruk apabila anak kekurangan zat besi. Sebuah survei menunjukkan bahwa 50 persen ibu tidak tahu bahwa kekurangan zat besi dapat berdampak pada kepintaran anak.
Dr. dr. Dian Novita Chandra, M.Gizi, seorang dokter gizi medik mengatakan, perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Selain DHA, zat besi juga merupakan salah satu mikro nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa 5 tahun pertama kehidupan anak untuk mengoptimalkan kepintarannya terutama fokus dan memori belajar.
“Maka dari itu, orang tua harus mewaspadai kekurangan zat besi pada anak, karena kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan psikomotor dan mengganggu daya pikir anak,” ujar dia dalam acara “Optimalkan Zat Besi si Kecil, Dukung Kepintaran Generasi Muda,” di Jakarta pada Senin (17/3).
Permasalahan kekurangan zat besi pada anak harus menjadi perhatian serius berbagai pihak. Penelitian terbaru the South East Asian Nutrition Survey II Indonesia (SEANUTS II) menunjukkan bahwa sebagian besar anak Indonesia tidak memenuhi asupan Zat Besi yang direkomendasikan, dimana rata-rata konsumsi asupan zat besi anak Indonesia hanya 65,8 persen dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan.
Dian menerangkan, untuk memenuhi asupan zat besi yang optimal, dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang yang banyak bersumber dari protein hewani yang kaya Zat Besi. Selain itu, untuk memaksimalkan penyerapan Zat Besi dalam tubuh, juga dibutuhkan Vitamin C.
“Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak, bisa juga dipertimbangkan untuk melengkapinya dengan sumber nutrisi yang difortifikasi, seperti susu pertumbuhan yang dilengkapi dengan Zat Besi dan Vitamin C. Konsumsi zat besi yang disertai dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat,” jelasnya.
Lebih lanjut Dian menjelaskan, studi menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan Nilai Gizi yang tercantum pada kemasan, susu pertumbuhan terfortifikasi memiliki kandungan nutrisi penting yang lebih banyak seperti Zat Besi, Vitamin C, DHA, Minyak Ikan, dibanding susu cair yang beredar di pasaran.,
Terlebih lagi, pemberian susu pertumbuhan terfortifikasi pada anak usia 1-3 tahun terbukti bantu penuhi kebutuhan zat besi harian anak sesuai angka kecukupan gizi (AKG) lebih baik. Oleh karena itu, orang tua harus bijak memilih susu pertumbuhan yang terfortifikasi nutrisi penting seperti Zat Besi dan Vitamin C untuk penyerapan zat besi optimal.
“Selain itu, orang tua juga perlu untuk melakukan skrining faktor risiko kurang zat besi secara rutin sebagai salah satu upaya penting untuk pencegahan dan deteksi dini masalah kekurangan zat besi anak,” ungkapnya.
Produk Susu dengan Zat Besi
Mengingat pentingnya kebutuhan zat besi harian anak harus dapat dilengkapi dengan optimal, SGM Eksplor terus berkomitmen untuk berinovasi melalui produk bernutrisi berkualitas dan mudah diakses masyarakat Indonesia.
Sebagai susu pertumbuhan, SGM Eksplor hadir dengan inovasi nutrisi, diklaim satu-satunya produk yang mengandung IronC kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang teruji bantu penyerapan Zat Besi dua kali lipat, serta dilengkapi dengan nutrisi penting lainnya seperti DHA, untuk dukung kepintaran si kecil.
Brand Manager SGM Eksplor Amir Aziz, mengatakan, SGM Eksplor hadir sebagai satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronC, kombinasi unik Zat Besi dan vitamin C untuk penyerapan zat besi 2 kali lipat. Inovasi nutrisi ini merupakan salah satu bentuk komitmen untuk mendukung pemenuhan asupan zat besi yang optimal bagi anak Indonesia.
Sebab, berdasarkan sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa anak yang secara rutin mengkonsumsi SGM Eksplor untuk si kecil yang berusia di atas satu tahun sesuai dengan sajian yang dianjurkan, terbukti dapat mendukung tercapainya 100 persen kecukupan zat besi harian anak sesuai AKG selain dari makanan harian.
Tidak hanya itu, referensi lain juga menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan Informasi Nilai Gizi yang tercantum pada kemasan, SGM Eksplor memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak dibanding susu kotak cair yang beredar di pasaran.,
“Melalui berbagai referensi dan studi tersebut, kami berharap semakin banyak orang tua di Indonesia yang bisa lebih memahami bahwa tidak semua susu sama sehingga dapat lebih bijak dalam memilih susu pertumbuhan yang dapat melengkapi asupan nutrisi si Kecil, terutama asupan zat besi,” paparnya.
Tidak hanya berinovasi melalui IronC, SGM Eksplor juga mendukung upaya deteksi dini zat besi secara rutin melalui Kalkulator Zat Besi, alat bantu non-medis untuk deteksi dini faktor risiko kekurangan zat besi pertama di Indonesia dan hasilnya bisa diketahui hanya kurang dari 3 menit.
Kalkulator Zat Besi dapat digunakan secara mandiri dan dapat dijadikan sebagai alat pemantauan berkala sebelum pemeriksaan selanjutnya oleh pelayan kesehatan. Di tahun 2025, SGM Eksplor berkomitmen melakukan deteksi dini kekurangan zat besi pada 1.5 juta anak.
SGM Eksplor pun mendampingi orang tua yang membutuhkan informasi mengenai nutrisi dan kecukupan zat besimelalui kerjasama dengan Nutri-Care Experts yang terdiri dari profesional dengan latar belakang ilmu gizi, kebidanan, dan keperawatan.
Asmirandah, public figure dan ibu dari 1 anak mengungkapkan, sebagai seorang ibu, perkembangan kepintaran anak merupakan perhatian utamanya Namun, tidak sedikit orang tua yang masih mengabaikan pemenuhan zat besi pada anak.
“Saya sendiri awalnya tidak sadar bahwa gejala seperti saat anak mudah lelah, kulit pucat dan kurang fokus ternyata merupakan indikasi atau gejala si kecil kekurangan zat besi. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi SGM Eksplor yang terus mengedukasi dan mendampingi para Bunda di Indonesia melalui berbagai inisiatif, produk dan layanan,” ungkapnya.
“Yang terbaru, adalah Kalkulator Zat Besi yang sangat membantu saya sebagai seorang ibu dalam memastikan kondisi zat besi pada si Kecil sudah terpenuhi dengan baik atau belum. Selain itu, inovasi SGM Eksplor satu-satunya produk yang mengandung IronC juga sangat membantu dalam upaya saya melengkapi kebutuhan zat besi si Kecil dengan optimal, supaya Ia fokus dan aktif belajar,” tambahnya.
Aziz menambahkan, kedepannya SGM Eksplor berkomitmen untuk terus mendukung anak Indonesia untuk tumbuh jadi generasi maju yang dapat mewujudkan generasi emas 2045. Pihaknya percaya, pemenuhan zat besi yang optimal merupakan salah satu kunci dalam mendukung terwujudnya generasi emas.
“Semoga melalui berbagai inisiatif dan inovasi yang kami lakukan dalam menjawab kebutuhan nutrisi dan cegah kekurangan zat besi pada anak dapat dukung kepintaran anak generasi maju,” lanjutnya.
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Empat Kecamatan Dilanda Banjir, Pemkab Kapuas Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
- 4 Wakil Ketua DPR lepas 100 bus Mudik Basamo ke Sumbar
- 5 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
Berita Terkini
-
Pembahasan Pasal-pasal RUU TNI Transparan
-
Otirita IKN Sebut AIIB Melihat IKN sebagai Proyek Strategis dan Berpotensi Besar
-
Revisi UU Sisdiknas Jangan Terpengaruh oleh Dinamika Politik, Kebijakan Jangan Terjebak Tren Sesaat
-
Pemerintah Percepat Pengangkatan CPNS 2024 dan PPPK, tapi Tetap Didasarkan Meritokrasi
-
Polres Batang siapkan skema rakayasa arus mudik cegah kemacetan