Hunian Pekerja Konstruksi IKN Ditargetkan Selesai Februari
Foto: ISTIMEWAPENAJAM PASER UTARA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan seluruh tower hunian pekerja konstruksi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara selesai pada Februari 2023.
"Mungkin sekitar Februari tahun ini sudah selesai, dan hunian pekerja konstruksi ini sudah siap untuk dihuni," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (13/1).
Rencananya, Kementerian PUPR melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN membangun 22 tower hunian pekerja konstruksi IKN dan yang telah selesai terbangun sebanyak 9 tower. Tujuan pembangunan hunian pekerja konstruksi tersebut agar para pekerja berada dalam satu kawasan.
Pembangunan hunian pekerja konstruksi tersebut dimaksudkan sebagai prototipe atau percontohan hunian bagi pekerja maupun tenaga-tenaga pendukung yang perlu disediakan oleh para pelaku pembangunan, dengan semaksimal mungkin mendorong partisipasi sumber-sumber pembiayaan non-APBN.
Konsep hunian pekerja konstruksi IKN adalah mencegah kekumuhan, memobilisasi pekerja secara masif, optimalisasi penggunaan anggaran, dan meminimalisasi waktu pembangunan.
Kapasitas hunian pekerja konstruksi IKN sendiri terdiri dari satu tower tenaga ahli dengan kapasitas 288 orang. Sedangkan 21 tower tenaga terampil, di mana 9 unit tower tipe A memiliki kapasitas hingga 6.912 orang, dan 12 unit tower tipe B memiliki kapasitas 9.408 orang.
Hunian pekerja konstruksi IKN dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti masjid, mess hall, toko, kantor, dan klinik.
Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, menyebut progres pembangunan Ibu Kota Baru itu berjalan sesuai jadwal atau on track, terutama untuk penyediaan hunian pekerja konstruksi.
Pendekatan Baru
Bambang mengungkapkan penyediaan hunian pekerja tersebut menjadi satu pendekatan baru dalam upaya memanusiakan para pekerja konstruksi.
Hunian pekerja konstruksi IKN dikerjakan oleh KSO PT Wijaya Karya Gedung dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak 567 miliar rupiah. Hunian tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi modular.
Selain itu, Danis mengatakan sejumlah jalan arteri primer di IKN Nusantara dipertimbangkan agar bisa didarati oleh pesawat. "Untuk jalan arteri primer kita pertimbangkan sebagai landasan yang bisa didarati oleh pesawat," ujar Danis.
Danis mengatakan kemungkinan panjang jalan arteri IKN tersebut sekitar 1-2 km agar dapat didarati oleh pesawat. Beberapa negara telah memanfaatkan jalan-jalan yang lurus untuk bisa didarati atau menjadi landasan pesawat. "Itu sedang kita pilih di beberapa lokasi," kata Danis.
Sebelumnya, Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN mengungkapkan kemungkinan infrastruktur jalan di IKN Nusantara akan mengadopsi dan dibangun dengan konsep teknologi electric charging lane yang dapat membantu pengisian baterai kendaraan listrik.
Secara konsep, electric charging lane merupakan infrastruktur jalan yang kemungkinan dapat membantu pengisian daya baterai yang terpasang dalam kendaraan listrik ketika melintasi lajur jalan tersebut. Konsep ini sudah berjalan di beberapa negara dunia dan sudah banyak yang melakukan uji coba.
Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara juga menyiapkan pembangunan multi-utility tunnel atau MUT dalam rangka menampung semua jaringan pipa air sampai dengan kabel listrik dan fiber optik di IKN.
Nantinya, di IKN tidak akan ada lagi jaringan kabel yang terpasang di atas permukaan tanah.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 4 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 5 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis