Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 21 Okt 2022, 05:11 WIB

Hun Sen Bersumpah Hancurkan Tokoh Oposisi

PM Kamboja, Hun Sen

Foto: AFP/TANG CHHIN Sothy

PHNOM PENH - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, pada Kamis (20/10) mengatakan bahwa ia akan "mengisolasi dan menghancurkan" tokoh oposisi yang diasingkan yaitu Sam Rainsy. Pernyataan Hun Sen itu dilontarkan ketika orang kuat itu terus menekan para penantang politiknya menjelang pemilihan nasional tahun depan.

Hun Sen, yang telah memerintah di Kamboja selama 37 tahun, sebelumnya telah mencalonkan diri lagi dan ia telah mendukung putra sulungnya, Hun Manet, untuk menggantikannya.

"Saya akan menghilangkan ideologi ekstremis pengkhianat tiga generasi Rainsy untuk menjaga perdamaian di negara kita," kata PM Hun Sen kepada wartawan pada Kamis, saat ia meningkatkan retorika terhadap musuh bebuyutannya itu.

Hun Sen juga mengatakan dia akan mengisolasi dan menghabisi Rainsy, 73 tahun, yang pada Minggu (16/10) lalu mengimbau rakyat dan tentara Kamboja untuk membebaskan negara itu dari cengkeraman keluarga penguasa.

Menanggapi hal itu, Hun Sen memperingatkan setiap partai politik yang memiliki hubungan dengan politisi tersebut diancam akan dibubarkan, dan orang-orang yang menawarkan bantuan kepada Rainsy, yang sejak 2015 mengungsi di Prancis di mana ia juga memiliki kewarganegaraan di negara itu, akan dapat menghadapi konsekuensi.

Putusan Pengadilan

Pernyataan terakhir Hun Sen terlontar sehari setelah pengadilan Kamboja mengeluarkan putusan untuk menjatuhi Rainsy hukum penjara seumur hidup karena diduga berusaha menyerahkan wilayah kepada entitas asing pada 2013. Selain itu pengadilan juga memutuskan untuk melucuti semua hak-hak politik Rainsy.

Rainsy adalah salah satu pendiri Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) yang dilarang, yang dibubarkan menjelang digelarnya pemilihan umum 2018 yang banyak menuai kritik.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan Hun Sen, 70 tahun, yang saat ini merupakan pemimpin terlama di Asia, telah mengikis kebebasan demokrasi dan menggunakan pengadilan untuk melumpuhkan lawan, memenjarakan sejumlah tokoh dan aktivis oposisi.

Dan awal bulan ini pengadilan di Prancis membebaskan Rainsy dalam kasus pencemaran nama baik yang dilayangkan oleh PM Hun Sen.

Kamboja akan menjadi sorotan internasional bulan depan ketika menjadi tuan rumah KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) di Phnom Penh.

Pada pertemuan para menteri luar negeri Asean pada Agustus lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, sempat menyatakan keprihatinannya tentang kondisi demokrasi di Kamboja yang ia katakan "sedang sakit". AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.