Hugo Boss Pernah Membuat Pakaian Seragam Tentara Nazi
Foto: IstimewaDibandingkan dengan pakaian milik satuan militer negara lain, seragam pasukan Nazi memiliki corak dan citra yang maskulin. Fakta membuktikan bahwa konsep fesyen tidak dirancang dengan sembarangan, karena Hitler memilih merek pakaian utama dunia untuk desain.
Brand Fesyen ternama dunia Hugo Boss ternyata berada di balik desain maskulin para pasukan Schutzstaffel, Sturmabteilung, Wehrmacht dan Hitlerjugend milik tantara Nazi.
Hugo Boss didirikan oleh Hugo Ferdinand Boss di Metzinger pada tahun 1924. Merupakan sebuah perusahaan manufaktur kecil yang memproduksi berbagai jenis pakaian, seperti jas hujan, kaos, pakaian olahraga dan pakaian kerja.Kala itu, hanya berupa usaha kecil-kecilan yang hanya memiliki 30 Meskipun karyawannya cukup sukses, mereka masih jauh dari menjadi merek fesyen yang terkenal di dunia.
Hugo Boss adalah pemasok seragam Nazi jauh sebelum melayani pesta. Saat itu, bos di bawah kepemimpinan Rudolf Born menerima komisi besar pertamanya untuk memproduksi kaos coklat untuk Partai Nazi, yang sebelumnya pernah memproduksi seragam untuk polisi dan kantor pos.
Namun, kemerosotan ekonomi yang mulai melanda Jerman setelah Perang Dunia I membahayakan nasib industri negara itu.
Sebagai salah satu industri yang terkena dampak, Hugo Boss harus menghadapi kenyataan pahit bahwa kejadian ini juga menyebabkan kebangkrutan perusahaannya.
Sebagai seorang pengusaha yang mencari solusi untuk bertahan hidup, bosnya menganggap Hitler sebagai harapan baru Jerman untuk menyingkirkan krisis ini.
Pada tahun 1931, karyawan Bos memproduksi seragam paramiliter untuk SS dan SA dan Liga Pemuda Hitler. Hugo Boss berbagi bisnis dengan bisnis menjahit lainnya di seluruh Jerman. Selain seragam, Boss juga memproduksi baju dan kaos kerja biasa.
Dia juga melihat peluang untuk mencabut kontrak pemerintah melalui partai. Di tahun yang sama, sang bos akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Partai Nazi.
Dua tahun setelah Boss bergabung dengan partai, ia mulai memproduksi berbagai seragam untuk organisasi-organisasi yang berada di bawah naungan Nazi.
Perusahaan pakaian kecil ini berkembang pesat berdasarkan kontrak pemerintah. Pada tahun 1933, pemiliknya memproduksi seragam untuk kemeja coklat yang dikenakan oleh SS, Liga Pemuda Hitler dan faksi paramiliter Partai Nazi. Tepat sebelum Perang Dunia II, ketika Hitler mengirim tambahan pasukan Jerman, kontrak yang diberikan kepada Boss meroket. Perusahaan tersebut menyerahkan 1 juta mark Jerman pada tahun 1940, dan omsetnya pada tahun 1936 adalah 200.000 mark Jerman.
Menjelang Perang Dunia II, Hugo Boss (Hugo Boss) mulai kewalahan dengan pesanan seragam, dan jumlah pesanan terus meningkat tajam. Pada saat itu, Boss mempekerjakan sekitar 250 pekerja, tetapi dengan dimulainya Perang Dunia II, dia kehilangan banyak tentara dan merasa hampir tidak mungkin untuk mempekerjakan karyawan baru.
Pasokan seragam sangat penting untuk Wehrmacht dan Boss disuplai dengan kerja paksa dari negara-negara pendudukan. Sayangnya, dengan pesanan yang meningkat ini, jumlah pekerja semakin menurun. Akibatnya, Hugo Boss kekurangan pekerja untuk memenuhi pesanan menumpuk seragam.
Hugo Boss memproduksi seragam Nazi selama Perang Dunia II, dibuat oleh 40 tahanan Prancis dan 140 pekerja paksa dari berbagai koloni Jerman. Selain itu, di Metzingen, bos tersebut juga melibatkan 1.241 pekerja paksa dalam proyeknya.
Fakta ini pertama kali diterbitkan di majalah Austria yang membahas masalah politik terkini. Pernyataan Hugo Boss, yang berkantor pusat di Metzingen, Jerman, semakin menegaskan hal ini.
Dalam buku Roman Koster Jerman "Hugo Boss (Hugo Boss 1924-1945) Republik Weimar dan Pabrik Garmen di Third Reich", peran perusahaan dalam kepemimpinan Nazi dijelaskan. Desain seragam Nazi menunjukkan keberanian pemerintah. Sepatu platform, topi baggy, dan jaket kulit kemudian diadopsi oleh penyanyi rock Amerika.
Hugo Boss (Hugo Boss) didirikan pada tahun 1923. Awalnya, perkembangan perusahaan sangat lambat hingga bangkrut. Kemudian, saat Perang Dunia Kedua meletus, Hugo Boss menerima perintah dari Hitler untuk memproduksi seragam Nazi. Dengan cara ini, kemerosotan finansial perusahaan dapat diatasi.
Selain itu, dua bersaudara Rudolf dan Adolf Dassler, yang mendirikan Puma dan Adidas, adalah simpatisan Nazi, dan mereka membantu mempertahankan partai melalui pasokan produk. Adolf Dassler, melalui Adidas, bahkan memproduksi sepatu untuk Wehrmacht selama perang dan menjadi sponsor utama atlet Jerman Nazi di Olimpiade Berlin. arn
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Aris N
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 2 Pemerintah Jangan Malu Membatalkan Kenaikan PPN
- 3 Lonjakan Inflasi Medis Bisa Berimbas ke Jaminan Sosial Masyarakat
- 4 Koster Akan Jalankan Haluan Pembangunan Bali Baru
- 5 DGB Kaji Implementasi Ekosistem Darat di IKN
Berita Terkini
- Serunya Shopping Race di 17 Kota, Makin Banyak Belanja Bareng BNI
- Menolong Pemulung Tanpa Identitas Diri yang Sedang Sakit Parah
- Berpengaruh di Industri Perbankan, Royke Tumilaar Raih CEO of The Year 2024
- Tips Memilih Bimbingan Belajar UTBK untuk Raih Kampus Impian
- Polisi Selidiki Kasus Bullying Siswi SMP di Kota Serang