Rabu, 19 Mar 2025, 21:43 WIB

Hindari Gejolak Harga Selama Ramadan, Pemerintah Geber hingga 2.158 Gerakan Pangan Murah

Kepala Bapanas/NFA Arief Prasetyo Adi

Foto: Bapanas

JAKARTA – Upaya menghadirkan pangan pokok yang murah dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia terus digeber oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA). Program Gerakan Pangan Murah (GPM) diandalkan guna membangun kestabilan harga pangan pokok strategis di tingkat konsumen.

"Badan Pangan Nasional mengucapkan terima kasih dengan teman-teman TVRI yang hari ini serentak melaksanakan GPM di 21 lokasi TVRI daerah. Jadi GPM memang salah satu program andalan dari Badan Pangan Nasional," kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi saat ditemui dalam pembukaan GPM di Kantor TVRI Nasional, Jakarta pada Rabu (19/3).

"Langkah ini seusai dengan perintah Bapak Presiden Prabowo dan juga dalam koordinasi Bapak Menko Pangan untuk bisa menjaga stabilitas pangan pokok strategis, baik pasokan maupun harganya. Ini bagian dari strategi pemerintah juga menyiapkan pangan murah berkualitas di tempat-tempat yang strategis," imbuhnya.

Arief paparkan jumlah GPM dari awal 2025 sampai Maret ini telah menyentuh 2.158 kali di 31 provinsi dan 205 kabupaten/kota. Rengkuhan ini merupakan hasil kolaborasi banyak pihak, termasuk dengan TVRI yang memiliki jaringan luas di daerah.

"Gerakan Pangan Murah saat ini se-Indonesia sudah 2.158 titik. Untuk TVRI hari ini 21 titik. Jadi sudah dilakukan ribuan kali. Di sini saya pun surprise ternyata yang hadir bisa 1.000 orang karyawan, belum termasuk masyarakat sekitar TVRI," ujar Arief.

"Jadi pemerintah saat ini menyiapkan skema hulu dan hilir. Hulunya jangan sampai petani dan peternak itu dibeli dengan harga murah. Hilirnya jangan sampai harganya tinggi, daya belinya turun atau inflasinya sulit terkendali," sambungnya.

Menurut Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, inflasi Indonesia telah terkelola dengan cukup baik. Meskipun secara umum mencatatkan deflasi, namun berkat kebijakan terukur pemerintah, ia yakini ke depannya masih dapat terjaga sesuai target pemerintah.

"Inflasi Indonesia hari ini, memang deflasi, karena ada beberapa kebijakan pemerintah, seperti diskon tiket pesawat, diskon tarif listrik. Itu memang administered price, jadi sudah dikelola dengan baik. Lalu inflasi inti dan volalite food juga masih baik. Kita manage angkanya," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi tahunan Februari 2025 dilihat secara komponen, masih mencatatkan pergerakan angka yang positif. Inflasi inti di 2,48 persen dan inflasi bergejolak atau volatile food di 0,56 persen. Lalu inflasi beras secara bulanan juga positif di angka 0,26 persen.

"Secara keseluruhan, pasokan maupun harga pangan strategis itu sangat baik, sehingga tahun ini salah satu Ramadan yang tertenang. Kemudian masyarakat juga antusiasnya baik. Kita berharap sampai Lebaran nanti, semua akan stabil. Terima kasih kepada dinas pangan di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi," tutup Arief.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: