Rabu, 27 Nov 2024, 00:00 WIB

Hilirisasi Sektor Industri Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Budi Santoso Menteri Perdagangan

Foto: antara

Selain menciptakan lapangan kerja, hilirisasi juga berpotensi mengurangi kebergantungan pada ekspor bahan mentah, meningkatkan devisa negara, serta memperkuat posisi tawar dalam rantai pasok global.

JAKARTA – Hilirisasi industri diyakini menjadi kunci penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen pada 2028–2029. Dengan mengolah sumber daya alam secara lebih dalam, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas.

"Hilirisasi bukan sekadar mengolah bahan mentah, tetapi juga melibatkan inovasi dan teknologi tinggi. Dengan penguasaan teknologi, kita dapat menghasilkan produk dengan nilai tambah yang jauh lebih tinggi dan mampu bersaing di pasar global," ujar Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, melalui keterangan di Jakarta, Selasa (26/11).

Selain menciptakan lapangan kerja, kata Budi, hilirisasi juga berpotensi mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah, meningkatkan devisa negara, serta memperkuat posisi tawar Indonesia dalam rantai pasok global. Budi juga memaparkan tiga program utama Kementerian Perdagangan yang akan menjadi fokus dalam penguatan ekonomi nasional, salah satunya yaitu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) BISA ekspor.

Program UMKM BISA ekspor bertujuan untuk membina dan mendampingi UMKM agar mampu menembus pasar ekspor. Melalui program ini, UMKM akan mendapatkan berbagai dukungan, mulai dari pelatihan, akses pembiayaan, hingga bantuan dalam hal pemasaran produk, seperti pemanfaatan niaga elektronik (niaga-el/ e-commerce) dan partisipasi pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

"Kami percaya UMKM memiliki potensi sangat besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui program UMKM BISA Ekspor, kami ingin memberikan kesempatan bagi UMKM untuk go global, sehingga UMKM dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional," kata Budi.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Implementasi Tridharma Perguruan Tinggi dan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Kerja sama itu dinilai merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dan intelektual yang dimiliki perguruan tinggi dalam mendukung program hilirisasi nasional.

Arah Pembangunan

Pada kesempatan lain, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meluncurkan white paper usulan atau arah pembangunan ekonomi pada 2024–2029 untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Dokumen white paper secara rinci menjelaskan tantangan/isu terkini disertai dengan inisiatif utama yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga relevan dengan kondisi Indonesia untuk lima tahun ke depan.

"Dunia usaha nasional optimis dengan target pertumbuhan ekonomi, kuncinya adalah kolaborasi dan aligment antara pemerintah dan dunia usaha, di mana Kadin Indonesia memainkan peran sebagai enabler yang menjembatani kedua belah pihak," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, melalui keterangan di Jakarta.

Kadin Indonesia merumuskan empat pilar strategis, yaitu meningkatkan ketahanan, mendorong kesejahteraan, memperkuat inklusivitas, dan memajukan keberlanjutan, yang diturunkan dalam inisiatif utama sebagai panduan mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Inisiatif utama tersebut berpotensi meningkatkan PDB hingga 7–8 persen per tahun. Kadin juga melakukan proyeksi PDB berdasarkan tambahan kumulatif 450–500 miliar dollar AS dari seluruh inisiatif utama selama 2024–2029. Dari proyeksi itu, terdapat tujuh tema pertumbuhan teratas yang berpotensi memberikan kontribusi lebih dari 80 persen dari estimasi total dampak PDB di rentang 2024–2029.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan: