Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hasto Kristiyanto, Gibran Rakabuming, Anak Pramono Anung dan GKR Mangkubumi Dipastikan Ramaikan Musyawarah Agung Senapati Nusantara 17 September di Yogya

Foto : Istimewa

Ketua Sterring Committee (SC) Musyawarah Agung, Nurjianto, saat jumpa pers jelang Musyawarah Agung Senapati Nusantara, pada Rabu (14/9) di sekretariat Senapati Nusantara, di Banguntapan, Bantul, DIY.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagaimana diketahui Unesco telah menepatkan keris sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 25 November 2005 lalu. Artinya sudah 18 tahun lamanya keris diakui dunia sebagai warisan budaya. Namun, usulan 25 November sebagai Hari Keris Nasional oleh Senapati Nusantara sejak September 2019 lalu saat Kemendikbud dipegang oleh Muhadjir Effendi macet di era Menteri Nadiem Makariem.

"Kajian sudah beres semua, Mensesneg Pratikno pun sudah bertemu dengan kita. Dengar-dengar memang macet di Menteri Nadiem. Kita harapkan Musyawarah Agung kali ini bisa mendesak Mas Nadiem untuk segera tanda tangan dan serahkan ke Presiden Jokowi yang juga pecinta keris sejati kan. Keris kan memang di Kemendikbud urusannya, jadi ya harus lewat Mas Nadiem," kata Gus Poleng.

Menurut Gus Poleng, penetapan hari keris penting sekali agar masyarakat luas kembali mengingat keberadaan keris sebagai warisan luar biasa dari nenek moyang kita. Tak kenal maka tak sayang, dengan penetapan hari keris maka masyarakat bisa kembali mengenal dan menyayangi keris sehingga mau terlibat dalam pelestariannya.

"Ingat ada hari batik kan masyarakat berbondong-bondong pakai batik. Kalau hari keris, minimal motret keris koleksinya ramai-ramai ke medsos, selamat hari keris, ramai lagi jadinya, jadi sayang keris semua," papar Gus Poleng.

Keris Nusantara untuk Indonesia Bangkit
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top