Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hari Pertama Jadi Presiden Sri Lanka, Wickremesinghe Lakukan Tindakan Tercela Saat Bubarkan Unjuk Rasa

Foto : DW/AP

Polisi dan tentara diperintahkan membubarkan paksa kamp demonstrasi di Kolombo, yang menyebabkan 50 orang luka-luka, Jumat (22/7) dini hari.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Masa kekuasaan pemerintahan baru di Sri Lanka diawali dengan aksi brutal kepolisian membubarkan paksa kamp demonstrasi, Jumat (22/7) dini hari. Setidaknya 50 orang dikabarkan mengalami luka-luka. Nasib nahas dialami dua jurnalis yang dipukuli aparat dan harus dirawat di rumah sakit.

"Mereka memukuli kami secara kejam," kata Buddhika Abeyrathne (34) seorang demonstran yang menyaksikan tindak-tanduk aparat kepolisian. "Wickremesinghe tidak tahu apa itu demokrasi," katanya seperti dikutip DW, Jumat (22/7).

Penggerebekan tengah malam oleh aparat kepolisian diperintahkan Presiden Ranil Wickremesinghe yang menggunakan kekuasaan darurat untuk mengosongkan kamp yang sudah dihuni sejak 104 hari itu.

Demonstran mengaku sudah berniat membubarkan diri pada Jumat (22/7) sore. Namun kepolisian mengaku tidak mendapat informasi tersebut. Aksi aparat sebabnya ikut dikecam asosiasi advokat Sri Lanka.

"Penggunaan aparat bersenjata untuk meredam protes warga sipil pada hari pertama sejak terpilih sebagai presiden adalah tindakan tercela dan akan berdampak serius pada stabilitas di dalam negeri," tulis himpunan pengacara Sri Lanka dalam pernyataan persnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top