Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Maitake

Harapan Baru bagi Penderita Kanker

Foto : istimewa

Seminar tentang Cerdas Menghadapi Kanker yang diawali dengan acara peluncuran buku Maitake, Lebih Dari Sekadar Jamur Antikanker, di Jakarta beberapa waktu lalu. Maitake merupakan jamur Jepang yang termasuk makanan lezat ini dikenal ampuh untuk memberantas kanker.

A   A   A   Pengaturan Font

Kanker telah menjadi ancaman yang sangat serius. Data dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (DATIN) menyatakan, secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia pada 2013 sebesar 14 per 10.000 orang atau diperkirakan sekitar 347.792 orang.

Kanker memberikan pengaruh yang sangat kompleks pada diri pasien, karena terapi yang umum dilakukan sering kali membutuhkan dana yang besar, waktu yang tidak sebentar, dan disertai efek samping yang menyakitkan. Sangat dipahami jika akhirnya pasien kanker selain menderita secara fisik juga goyah batinnya. Merespon kondisi tersebut, Maitake, Jamur Antikanker memberikan harapan baru dalam menghadapi kanker.

Dalam kesempatan yang sama seminar tentang "Cerdas Menghadapi Kanker" yang dibawakan oleh Dr. Handrawan Nadesul, merupakan salah satu kiat cerdas agar kita bisa mencegah dan menghadapi serangan kanker.

Terapi-terapi kanker yang umum diberikan biasanya tidak hanya bekerja membunuh sel-sel kanker tetapi juga membunuh sel-sel sehat. Akibatnya, pasien akan merasakan efek samping seperti kekebalan tubuh menurun, kelelahan, rambut rontok atau botak, mual dan muntah, nyeri atau sakit di bagian tertentu, luka di mulut atau tenggorokan, perubahan di kulit dan kuku, misalnya menjadi gelap, kering, mengelupas.

Frekuensi tindakan terapi yang berulangkali semakin menambah penderitaan pasien. Kondisi fisik yang memburuk ini akan menyebabkan kualitas hidup pasien menurun dan yang ditakutkan akan melemahkan semangat juang pasien untuk sembuh.

"Untuk mengurangi efek samping selama terapi kanker, bisa digunakan terapi pendamping atau komplementer. Salah satunya dengan mengonsumsi suplemen jamur maitake," ungkap Dokter Rony Wijaya, Medical Marketing PT Indocare Citrapasific, yang menjadi salah satu pembicara seminar.

Khasiat maitake diteliti oleh guru besar Emeritus Universitas Kobe Jepang, Prof. Dr. Hiroaki Nanba Ph.D sejak 1983. Ia menemukan bahwa khasiat maitake berasal dari adanya kandungan senyawa polisakarida beta glukan yang lebih unggul dibanding jamur lain yang juga dikenal bermanfaat untuk kesehatan. Senyawa tersebut adalah Maitake D-Fraction. pur/R-1

Termasuk Makanan Lezat

Jamur maitake (Grifola frondosa) adalah salah satu jenis jamur pangan yang populer di kalangan masyarakat Jepang dan cukup dikenal di AS dengan nama Hens of Wood. Jamur ini memiliki rasa cukup lezat dan cocok dikombinasikan dengan bahan makanan lainnya. Orang Jepang menganggap jamur ini sangat istimewa. Alasan ini pula yang melatarbelakangi penamaan jamur maitake.

Tidak hanya enak, jamur maitake pun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Bahkan beberapa penyakit bisa dihambat dengan jamur maitake, salah satunya kanker. Dalam beberapa studi klinis tentang jamur maitake, para peneliti Jepang menemukan adanya molekul khusus pada jamur yang efeknya terbukti melawan kanker lebih baik dari jamur herbal lainnya.

Molekul tersebut bernama D-Fraction, sebuah molekul yang menjadi ciri khas tanaman jamur sebagaimana kopi dengan molekul kafeinnya, atau teh dengan katekinnya. Molekul inilah yang mampu merangsang sistem kekebalan tubuh dan mengaktifkan sel-sel tertentu yang menyerang sel kanker seperti makrofag, sel-T, dan sel-sel pembunuh alami lainnya.

Di antara molekul D-Fraction pada jamur-jamur herbal populer seperti lingzhi, kawaratake, atau shiitake, molekul pada jamur maitake terbukti lebih unggul menghambat pertumbuhan sel kanker. Terbukti jamur maitake dapat menghambat pertumbuhan kanker payudara 1,5 kali lebih baik dibandingkan dengan jamur shiitake, lalu 12 kali lebih baik dari jamur kawaratake, dan 16,5 kali lebih baik dari jamur lingzhi.

Hingga saat ini salah satu negara yang telah berhasil membudidayakan jamur maitake adalah Jepang. Mereka telah memproduksi jamur maitake hingga ribuan ton setiap bulannya. Jika Anda berkunjung ke supermarket di sana, Anda akan menemukan jamur ini dijual di antara jamur-jamur populer lainnya.

Sementara di Indonesia belum ada petani yang membudidayakan jamur maitake. Selain karena belum populer, jamur ini juga sangat sulit dibudidayakan. Bahkan tempat yang saat ini ditumbuhi maitake, belum tentu bisa ditumbuhinya lagi di waktu mendatang. Butuh teknologi tinggi untuk membudidayakannya. Namun jamur ini juga sudah mulai diimpor ke Indonesia dalam bentuk jadi ataupun diolah menjadi suplemen antikanker. pur/R-1

Meningkatkan Efektivitas Pemulihan

Jamur maitake untuk kanker memiliki 3 aksi sekaligus yaitu:

A. Menahan

Membantu mencegah pembentukan sel kanker, menghambat perkembangan sel kanker, dan menahan penyebaran sel kanker (metastasis) hingga 91,3 persen dengan kandungan Maitake D-Fraction yang mampu meningkatkan imunitas tubuh.

B. Mengurangi

Mengurangi efek samping terapi kanker seperti, kerontokan rambut, mual dan muntah, rasa nyeri, dan kehilangan nafsu makan.

C. Meningkatkan

Meningkatkan efektivitas pemulihan kanker dengan menggabungkan pengobatan kemoterapi dan konsumsi jamur Maitake. Selain untuk kanker, ternyata maitake juga bermanfaat untuk mengatasi diabetes, hipertensi, kolesterol, dan obesitas.

Jamur yang berasal dari Jepang ini telah dipercaya bermanfaat untuk kesehatan sejak zaman Edo atau sekitar era 1800-an. Jamur ini sangat langka karena habitatnya sangat spesifik dan tidak akan tumbuh kembali di tempat yang sama.

Pada zaman Jepang kuno, kalangan istana bersedia menukar jamur maitake dengan perak dengan berat yang sama. Tak heran orang yang menemukan jamur maitake akan menari kegirangan. Dari situlah asal julukan maitake sebagai The Dancing Mushroom.

Menurut Handrawan Nadesul, kanker selain disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan juga dipicu oleh gaya hidup tidak sehat dan pengaruh lingkungan. Faktor lingkungan banyak berasal dari serangan radikal bebas yang datang dari beragam bentuk polusi yang hampir mustahil kita hindari setiap hari.

Faktor gaya hidup antara lain kurang gerak, stres, dan pola makan tidak sehat seperti makan makanan/minuman berbahan pengawet dan mengandung pemanis buatan

"Dengan membanjirnya radikal bebas dan bahan karsinogenik yang memicu kanker, maka dukungan ekstra antioksidan dan sistem imun dari suplemen kesehatan sangat dianjurkan untuk menangkal kanker," ungkapnya.

Sementara itu, Imam Wiguna, penulis buku Maitake Lebih dari Sekadar Jamur Antikanker yang pernah berkunjung langsung ke produsen maitake terbesar di Jepang, Yukiguni menjelaskan, maitake produksi Yukiguni memiliki kualitas yang sangat baik.

"Karena semua tahapan budidaya dan ekstraksi serba terkontrol dan terstandardisasi sehingga manfaat kesehatannya optimal. Untuk mengetahui lebih lengkap informasi tentang maitake dapat dibaca di buku Maitake Lebih dari Sekadar Jamur Antikanker yang pokok bahasannya meliputi Mengenal Maitake, Bukti Khasiat Maitake, Bukti Ampuhnya Maitake, Tanam Maitake Ala Yukiguni, Menjaga Mutu Maitake," ungkapnya.

Di Indonesia, manfaat maitake produksi Yukiguni bisa diperoleh lewat Vitacare Maitake Pro dari Multicare. Produk ini mengandung bubuk maitake dan Maitake D-Fraction yang merupakan intisari maitake sehingga memiliki potensi kesehatan yang optimal. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top