Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Hapus Sikap Diskriminatif

A   A   A   Pengaturan Font

Sikap diskriminasi yang masih melekat pada sebagian kepala daerah maupun birokrat membuat masyarakat dirugikan. Bukan itu saja polemik dan diskursus di ranah publik pun makin kencang, apalagi diskrinasi atas disabilitas yang nyata-nyata memiliki prestasi bagus dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Itulah yang kini menjadi perbincangan masyarakat, pers, dan media sosial. Adalah dokter gigi Romi Syofpa Ismael di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat yang kini tengah menggugat Bupati Solok Selatan ke PTUN karena merasa diperlakukan tidak adil oleh sang bupati. Sebab hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil menunjukkan dia peringkat pertama, tapi kemudian dicoret bupati hanya karena pengguna kursi roda.

Bukan saja langkah hukum yang kini ditempuh, Romi kemudian menulis surat khusus ke Presiden Joko Widodo, dan juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA). Surat yang dikirim pada Maret lalu katanya belum direspons baik oleh Presiden maupun menteri PPA.

Salah satu pernyataan singkat Romi yang dikutip sejumlah media nasional dan lokal menyebutkan "Saya seorang dokter gigi pengguna kursi roda, mampu bekerja sesuai dengan Tupoksi seorang dokter."

Kasus Romi mungkin salah satu yang mencuat ke publik. Kita memperkirakan banyak kasus serupa yang tak terungkap. Banyak disabilitas yang merasa mampu dan terbukti dari hasil tes masuk CPNS, tetapi tak lolos seleksi akhir. Masih banyak yang memandang rendah disabilitas dan kemudian menggeneralisirnya. Padahal untuk pekerjaan tertentu, penyandang disabilitas bisa dan mampu mengerjakannya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top