Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Intensifikasi Pertanian - FAW Dapat Terbang 100 Km Per Malam dan Kemampuan Bertelur Tinggi

Hama Baru Serang Tanaman Jagung

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pengendalian spodoptera frugiperda tidak disarankan hanya mengandalkan pengendalian secara kimia karena bisa memicu resistensi hama terhadap insektisida.

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat menangani serangan hama jenis baru yang menyerang tanaman jagung bernama spodoptera frugiperda atau Fall Armyworm (FAW) di Indonesia. Kementan juga masif melakukan sosialisasi terkait cara mengetahui dan menangani hama FAW melalui Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani.

Hama baru ini dikenal dengan sebutan ulat grayak (spodoptera frugiperda J.E. Smith) atau Fall Armyworm yang merupakan serangga ngengat asli daerah tropis. Serangga tersebut sebelumnya hanya ditemukan pada pertanaman jagung di Amerika Serikat (AS), Argentina, dan Afrika.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman diupayakan pengendalian dengan memperhatikan prinsip-prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

"Prinsipnya, kendalikan hama ini dengan pestisida hayati, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Apa yang ada dapat dimanfaatkan sebagai pengendali, seperti agensia hayati, ramuan herbal atau campuran bahan alami. Cari bahan sekitar agar bisa hemat biaya. Penggunaan pestisida kimiawi adalah cara terakhir jika tidak ada solusi ," kata Suwandi, di Jakarta, Selasa (7/6).

Harapannya, lanjut dia, dengan adanya paparan informasi mengenai pencegahan dan pengendalian hama FAW ini menjadi pembelajaran dan bisa dipraktikkan oleh petani jagung dan yang lainnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top