Gunung Semeru beberapa kali erupsi dengan tinggi letusan hingga 1 km
Gunung Semeru erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak pada Selasa (17/12/2024) pukul 06.09 WIB.
Foto: ANTARA/HO-PVMBGLumajang, Jawa Timur -- Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tercatat beberapa kali erupsi dengan tinggi letusan hingga 1 kilometer pada Selasa.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.41 WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun terekam di di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 118 detik, kemudian kembali erupsi pada pukul 05.10 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak.
"Erupsi ketiga terjadi pada pukul 06.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 135 detik.
Kemudian, pada pukul 13.40 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi dengan visual letusan tidak teramati. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 107 detik.
Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 3 Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan
- 4 Warga Dibekali Literasi Digital Wujudkan IKN Kota Inklusif
- 5 Butuh Perjuangan Ekstra, Petugas Gabungan Gunakan Perahu Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolasi
Berita Terkini
- Tiongkok Eksekusi Mantan Pejabat Daerah Atas Tuduhan Korupsi
- Film ‘Keajaiban Air Mata Wanita’ Siap Tayang Mulai 23 Januari 2025
- Menlu Wang Yi: Tiongkok dan AS Dapat Mencapai 'Hal-hal Besar'
- KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
- Pesisir Vanuatu Diguncang Gempa Magnitudo 7.3