Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Investasi Sektor Energi

Gunakan Profit dari Batu Bara untuk Akselerasi Transisi Energi

Foto : Sumber: Kementerian ESDM/KJ/ones/and
A   A   A   Pengaturan Font

Tren Menurun

Lebih lanjut, Deon menyatakan bahwa keekonomian pembangkit energi dihitung dari biaya investasi dan operasi diratakan selama umur pakai atau lifetime. Jika membandingkan energi fosil dan energi terbarukan, harga investasi pembangkit energi terbarukan memang mahal di awal, namun biaya investasi akan menunjukkan tren penurunan yang dapat diprediksi dan diakselerasi dengan dukungan kebijakan yang tepat.

Sementara itu, energi fosil sangat bergantung dengan biaya operasional yang volatilitasnya sangat tinggi. Pemerintah perlu tetap memperhatikan dampak pada biaya pembangkitan listrik, sehingga tarif DMO tidak bisa dicabut begitu saja berhubung PLTU sudah terlanjur dominan di sistem kelistrikan.

Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmi Radhi, mengatakan gagasan menggunakan dana keuntungan batu bara untuk transisi ke energi bersih wajib didukung. Bahkan, pemerintah semestinya tidak hanya mendapat dana royalti, namun juga pajak ekspor sehingga keuntungan tidak hanya sebesar-besarnya untuk pengusaha batu bara, tapi untuk kemakmuran rakyat.

"Penting mengalihkan dana itu untuk anggaran transisi ke energi baru terbarukan sehingga Indonesia tidak ketinggalan lagi dalam pengembangannya dan ke depan bisa energi energi tidak impor lagi," kata Fahmi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top