Kamis, 16 Jan 2025, 18:17 WIB

Guna Menekan Kasus PMK, Pengelola Pasar Pastikan Tak Ada Aktivitas Jual Beli Hewan

Suasana Pasar Hewan Gempol yang sepi imbas ditutupnya seluruh pasar hewan di Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/1/2025).

Foto: ANTARA

PASURUAN – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Hewan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, memastikan tidak ada aktivitas jual beli hewan setelah dilakukan penutupan seluruh pasar hewan di wilayah setempat oleh pemerintah daerah guna menekan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Sudah ditutup dan kami pastikan tidak ada aktivitas jual beli di wilayah Pasar Hewan Gempol," kata Pengelola UPT Pasar Hewan Gempol, Muhamad Arif, Kamis (16/1).

Arif menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya pengecekan demi meminimalkan seluruh aktivitas jual beli hewan di wilayah Pasar Hewan Gempol hingga aktivitas kembali dibuka pada 30 Januari 2025.

Arif menjelaskan bahwa saat ini kambing-kambing yang ada di Pasar Hewan Gempol merupakan hewan yang sudah dinyatakan sehat oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) setempat.

Dia mengatakan sebelumnya pihak Disnakkeswan juga telah melakukan penyemprotan kandang dan membagikan obat serta vitamin kepada seluruh peternak di wilayah tersebut.

Arif menilai kerugian yang diakibatkan penutupan pasar hewan tersebut berdampak cukup signifikan bagi para penjual hewan. Ia menafsir kerugian yang dialami pedagang dan peternak bisa mencapai puluhan juta rupiah.

"Kemungkinan besar pedagang akan merugi puluhan juta rupiah, namun hal ini penting demi menekan laju persebaran PMK di Pasuruan," kata Arif.

Senada dengan Arif, salah satu peternak kambing, Ronal, menyatakan kasus PMK yang terjadi sejak akhir tahun 2024 lalu ini berimbas besar dalam perdagangan hewan ternak khususnya kambing di wilayah Pasuruan. 

Ronal menyatakan sebelum pasar ditutup, penjualan rata-rata di Pasar Hewan Gempol hanya satu hingga dua ekor kambing saja dalam sepekan.

"Apalagi sekarang pasar ditutup, kami jadi semakin tertekan dari segi ekonomi," aku Ronal.

Ia juga berharap pemerintah setempat akan segera menyalurkan kembali obat-obatan dan vitamin yang mampu meningkatkan kesehatan hewan ternak.

Selain itu, Ronal berharap ke depannya pemerintah bisa merevitalisasi demi meningkatkan kenyamanan dan kebersihan Pasar Hewan Gempol.

"Semoga pemerintah bisa merevitalisasi pasar sehingga pembeli dan pedagang menjadi nyaman ketika berdagang di Pasar Hewan Gempol," katanya.

Sebelumnya, Pemkab Pasuruan menyatakan akan menutup delapan pasar hewan yang ada di Pasuruan selama 14 hari, pada 16 hingga 29 Januari 2025.

Delapan pasar tersebut adalah Pasar Hewan Nguling, Grati, Gondangwetan, Wonorejo, Sukorejo, Pandaan, Gempol, dan Bangil, serta satu pasar yang dikelola Pemerintah Desa yakni Pasar Desa Wonosari di Kecamatan Tutur.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: