Gotabaya Rajapaksa Kemungkinan akan Pulang ke Sri Lanka

COLOMBO - Mantan Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, diperkirakan akan pulang dari Singapura, tempat dia tinggal selama hampir dua pekan, setelah melarikan diri ketika terjadi aksi protes warga yang menyerukan penggulingannya.

Rajapaksa telah menjadi sasaran aksi protes ketika pengunjuk rasa menyalahkannya atas serangkaian kesalahan langkah yang menyebabkan krisis ekonomi dengan berkurangnya cadangan devisa dan melonjaknya inflasi. Dia mengundurkan diri pada 15 Juli lalu setelah tiba di Singapura dan sekutunya, Ranil Wickremesinghe, dipilih oleh anggota parlemen sebagai presiden baru pekan lalu.

"Sepengetahuan saya, dia diperkirakan akan kembali," kata juru bicara kabinet, Bandula Gunawardena, kepada wartawan pada Selasa (26/7), tanpa merinci kapan Rajapaksa akan kembali tetapi menekankan bahwa Rajapaksa tidak bersembunyi dan tidak berada di pengasingan.

Pernyataan Gunawardena diperkuat oleh keterangan seorang pejabat pemerintah Sri Lanka yang meminta untuk tidak disebutkan jati dirinya. "Rajapaksa ingin kembali ke rumah sesegera mungkin dan ingin tinggal lagi di kediaman pribadinya di pinggiran ibu kota Sri Lanka, Colombo," ucap pejabat itu.

Mantan presiden itu diizinkan masuk ke Singapura sebagai warga negara biasa pada 14 Juli. Biasanya warga Sri Lanka akan diberikan visa selama 30 hari, meskipun ada spekulasi media bahwa izin tinggal Rajapaksa dipersingkat dan akan kembali ke rumah setelah aksi protes mereda.SB/ST/Bloomberg/I-1