Gotabaya Rajapaksa Berpotensi Ditangkap

COLOMBO - Presiden Sri Lanka yang digulingkan, Gotabaya Rajapaksa, bisa menghadapi seruan untuk ditangkap setelah pulang dari pengasingan di bawah jaminan perlindungan pemerintah penggantinya pada Sabtu (3/9) lalu.

Rajapaksa melarikan diri dari negara pulau di bawah pengawalan militer pada Juli lalu setelah kerumunan besar massa menyerbu kediaman resminya setelah berbulan-bulan demonstrasi yang dipicu oleh krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pria berusia 73 tahun itu mengumumkan pengunduran dirinya dari Singapura dan menghabiskan berminggu-minggu tinggal di sebuah hotel di Bangkok, Thailand, sebelum kembali pada Jumat (2/9) malam.

Para pemimpin kampanye protes yang menggulingkan pemerintahannya mengatakan Rajapaksa, yang telah kehilangan kekebalan hukum setelah meninggalkan jabatannya, sekarang harus diadili.

"Gotabaya kembali karena tidak ada negara yang mau menerimanya, dia tidak punya tempat untuk bersembunyi," ucap Joseph Stalin, seorang pemimpin serikat pekerja guru yang membantu memobilisasi demonstran. "Dia harus segera ditangkap karena menyebabkan kesengsaraan bagi 22 juta orang Sri Lanka, dan ia tidak bisa hidup bebas seolah-olah tidak terjadi apapun," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....