Gerak Cepat, Tiga Helikopter Dikerahkan untuk Selamatkan 71 Nelayan Terisolasi
Tim SAR gabungan mengevakuasi nelayan yang terisolasi di bangunan bekas dermaga milik PT SBP di perairan Laut Tegalbuleud, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jabar ke Satuan Radar 216 Cibalimbing di Jalan Raya Surade-Ujunggenteng, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade dengan menggunakan helikopter milik Basarnas pada Kamis, (17/10/2024).
Foto: ANTARA/HO-BasarnasSukabumi - Tim SAR gabungan mengerahkan tiga unit helikopter untuk menyelamatkan 71 nelayan yang terisolasi di bangunan bekas dermaga milik PT Sumber Baja Prima (SBP) di perairan Laut Tegalbuleud, Desa Buniasih, Kabupaten Sukabumi, Jabar, karena jembatan untuk akses jalan ke darat terputus akibat diterjang gelombang pasang.
"Pada proses evakuasi melalui jalur udara ini kami mendapatkan bantuan dua helikopter Lanud Atang Sendjaja (Ats). Sehingga ada tiga helikopter yang dikerahkan pada operasi SAR ini, satu unit milik Basarnas dan dua milik Lanud ATS," kata Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari di lokasi kejadian yang memimpin pelaksanaan operasi SAR, Kamis.
Adapun jenis helikopter yang digunakan untuk mengevakuasi 71 nelayan yang terisolasi di bangunan bekas dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud tersebut jenis Dauphin AS-356 N3+ dgn call sign HR-3604 yang merupakan milik Basarnas.
Helikopter SAR ini memiliki banyak keunggulan salah satunya dilengkapi teknologi flight management system (FMS), instrumen yang digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang (flight plan) meliputi jalur yang akan dilewati pesawat, kecepatan saat take-off, cruising dan landing serta informasi lainnya yang harus disiapkan sebelum penerbangan dimulai yang menambah pengalaman SAR.
Kemudian dua jenis helikopter milik TNIK AU yang dikerahkan dari Lanud ATS yakni jenis Caracal dan Super Puma yang juga memiliki kemampuan dan kelebihan. Tiga helikopter ini silih berganti mengevakuasi nelayan yang kemudian dibawa ke Satuan Radar 216 Cibalimbing di Jalan Raya Surade-Ujunggenteng, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade.
Nelayan yang tiba di Satarad Cibalimbing tersebut kemudian disambut oleh tim medis dari TNI AU dan Pemkab Sukabumi untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Mayoritas nelayan yang sudah seharian terisolasi di dermaga tersebut mengalami kelelahan karena minimnya pasokan logistik berupa makanan dan minuman.
"Helikopter yang kami kerahkan selain untuk mengevakuasi para korban juga untuk mengirim logistik makan dan minuman. Proses evakuasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama karena kondisi cuaca yang tidak stabil, bahkan angin bertiup kencang sehingga tim penyelamat yang diterjunkan harus benar-benar waspada dan berhati-hati," katanya.
Desiana mengatakan evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR gabungan tidak hanya melalui jalur udara, tetapi juga melalui jalur laut dengan mengerahkan sejumlah kapal nelayan. Proses evakuasi melalui jalur laut ini dilakukan saat gelombang sedang dalam keadaan normal.
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Mary Jane Dipulangkan, Presiden Marcos Puji Hubungan Indonesia-Filipina
- Pengungsi Lewotobi Dapat Bantuan Pulsa dan Akses Internet Gratis
- Komnas HAM Apresiasi Pemindahan Mary Jane ke Filipina
- Petak Umpet, Film Urban Legend Mencekam Siap Menghantui Bioskop Mulai 21 November
- Polri Tindak 85 Influencer yang Promosikan Judi Online