Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gencar Berantas Korupsi, Polisi Vietnam Tangkap Mantan Kepala Kantor Pemerintahan

Foto : CNA/AFP/HOANG DINH NAM

Mai Tien Dung, kepala kantor pemerintahan Vietnam, berbicara pada konferensi pers di Hanoi pada 30 Juni 2016.

A   A   A   Pengaturan Font

HANOI - Polisi di Vietnam menangkap mantan kepala kantor pemerintah, Mai Tien Dung, karena dicurigai telah menyalahgunakan kekuasaan, kata Kementerian Keamanan Publik Vietnam, Sabtu (4/5), di tengah meluasnya tindakan keras anti-korupsi di negara itu.

Penangkapan Dung (65) adalah bagian dari penyelidikan kasus suap di provinsi Dataran Tinggi Tengah, Lam Dong, kata kementerian dalam sebuah pernyataan. Penangkapan itu dilakukan pada 30 April.

Dung tidak bisa dihubungi untuk mengomentari tuduhan yang dilontarkan terhadapnya.

Tindakan keras yang dijuluki sebagai "tungku yang menyala-nyala" dan diluncurkan hampir satu dekade lalu, baru-baru ini mendapatkan momentumnya ketika ratusan pejabat senior dan eksekutif perusahaan terkemuka telah diadili atau dipaksa untuk mundur.

Majelis Nasional pada hari Kamis memecat ketuanya, Vuong Dinh Hue, setelah memecat presiden negara tersebut, Vo Van Thuong, pada bulan Maret.

Baik Hue maupun Thuong secara terbuka dituduh melakukan pelanggaran dan kekurangan yang tidak disebutkan secara spesifik. Tak satu pun dari mereka yang berkomentar secara terbuka mengenai tuduhan yang diajukan terhadap mereka.

Pengumuman hari Sabtu itu tidak memberikan rincian tentang kejahatan yang dilakukan Dung, namun media pemerintah mengatakan penangkapannya terkait dengan proyek real estat di provinsi Lam Dong.

Dung menjabat sebagai kepala kantor pemerintahan dari tahun 2016 hingga 2021 di bawah pemerintahan Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc.

Phuc menjadi presiden Vietnam pada April 2021 tetapi mengundurkan diri setelah kurang dari dua tahun karena "pelanggaran dan kesalahan" yang dilakukan pejabat di bawah kendalinya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top