Gempa Megathrust Bukan Mitos, Membangun Budaya Sadar Bencana Lewat Komunikasi Risiko
Ancaman gempa ‘megathrust’ mengintai kawasan selatan Pulau Jawa.
Waspada secara terus-menerus terhadap ancaman bencana bisa melelahkan secara psikologis. Sebaliknya, mengabaikan ancaman bisa meningkatkan risiko, berupa melakukan respon yang tidak tepat ketika bencana terjadi.
Bagaimana seharusnya kita merespon informasi bencana?
1. Membentuk budaya sadar bencana
Masyarakat membutuhkan budaya sadar bencana. Greg Bankoff, ahli sejarah bencana dari Inggris, menyebutnya sebagai 'cultures of disasters'. Dalam 'budaya sadar bencana' ini, ancaman bencana alam telah terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, menciptakan pemahaman kolektif tentang risiko dan respons terhadap bencana.
Budaya sadar bencana akan tercermin dalam kesiapsiagaan warga ketika menghadapi berbagai situasi. Contoh ini dapat dilihat pada masyarakat di lereng Merapi yang sudah terbiasa dengan ancaman erupsi gunung.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya