Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Gempa 6,7 SR Guncang Filipina Selatan

Foto : AFP/Facebook/Shaira Ann Sandigan-Rodrigo

Langit-langit Roboh | Pengunjung sebuah mal di Kota General Santos, Filipina, berdiri dekat langit-langit yang roboh pada Jumat (17/11). Langit-langit di mal itu roboh setelah sebelumnya terjadi gempa kuat yang mengguncang wilayah Filipina selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah gempa kuat melanda Filipina selatan pada Jumat (17/11). Hingga berita ini ditulis, tak ada ancaman tsunami dan belum ada laporan tentang korban jiwa maupun kerusakan

MANILA - Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pada Jumat (17/11) melaporkan bahwa sebuah gempa berkekuatan 6,7 skala Richter (SR) telah mengguncang Filipina selatan. Akibat bencana alam itu, banyak warga bergegas meninggalkan bangunan dan menyebabkan sebagian langit-langit di dalam pusat perbelanjaan runtuh.

Tidak ada ancaman tsunami yang dikeluarkan setelah gempa melanda Provinsi Sarangani di pulau utama Mindanao di selatan pada kedalaman 78 kilometer pada pukul 08.14 GMT, kata USGS dalam sebuah pernyataan.

Hingga berita ini ditulis pada Jumat sore, belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun gempa tersebut terasa di wilayah luas di pulau pegunungan tersebut.

"Saya pikir ini adalah gempa terkuat yang pernah saya alami," Keeshia Leyran, 27 tahun, mengatakan kepadaAFPdari Kota Davao, sekitar 200 kilometer dari pusat gempa, tempat ia menghadiri sebuah konferensi. "Orang-orang di sekitar saya panik dan berlarian untuk keluar. Ada ratusan orang di sini pada acara tersebut, jadi sejujurnya saya lebih takut jika terjadi insiden saling injak," imbuh dia.

Sebuah foto yang dibagikan di media sosialFacebookyang telah diverifikasi olehAFPmemperlihatkan langit-langit runtuh di dalam sebuah pusat perbelanjaan di General Santos City, kurang dari 100 kilometer dari pusat gempa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top