Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Geger! Sekjen PBB Antonio Guterres Bakal Temui Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Pekan Ini, Bahas Apa Ya?

Foto : AP

Sekjen PBB Antonio Guterres

A   A   A   Pengaturan Font

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres akan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Selasa (26/4). Kemudian, ia juga akan melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (28/4).

Juru Bicara Guterres, Eri Kaneko mengatakan, Guterres akan terbang ke Moskow pada Selasa dan bertemu dengan Putin, serta menghadiri rapat kerja dan makan siang bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

"Dia berharap dapat membahas apa yang bisa dilakukan untuk mencapai perdamaian di Ukraina segera," kata Kaneko, seperti diberitakan Reuters, dikutip dari Antara, Senin (25/4).

Guterres juga akan bertemu dengan Zelenskyy dan Menlu Dmytro Kuleba dan staf badan-badan PBB untuk membahas peningkatan upaya bantuan kemanusiaan.

Sebelumnya, Guterres meminta untuk bertemu dengan para pemimpim keuda negara dalam surat terpisah yang diserahkan kepada diplomat masing-masing di PBB.

Selain itu, ia juga pada Selasa pekan lalu, menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari mulai Kamis saat perayaan Paskah Ortodoks di Ukraina. Gencatan senjata itu untuk memberi kesempatan kepada warga sipil meninggalkan daerah konflik dan pengiriman bantuan ke wilayah yang terdampak parah.

"Sekretaris jenderal tidak terlalu kecewa seruan pribadinya tidak diindahkan, tapi lebih ke soal tidak adanya gencatan senjata sehingga warga sipil tak bisa keluar dari daerah yang terkepung dan bantuan yang siap dikirimkan PBB dan mitra kami tak bisa dikirim ke daerah itu," ujar Kaneko.

Kaneko menjelaskan, Guterres akan membahas terkait hal tersebut selama kunjungannya ke Moskow.

Invasi Rusia di Ukraina, agresi militer terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak 1945, telah menewaskan dan melukai ribuan orang. Lebih dari 12 juta orang memerlukan bantuan kemanusiaan di negara itu sekarang.

Sejak memulai aksinya di Ukraina, Rusia telah menghancurkan kota-kota dan mayat ratusan warga sipil ditemukan. Moskow membantah mengincar warga sipil dan mengatakan tanpa bukti bahwa tanda-tanda kekejaman sengaja dibuat-buat. Negara-negara Barat dan Ukraina menuduh Putin melakukan agresi tak berdasar.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top