Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Gawat! Perang Belum Usai, Uni Eropa Akan Tambah Bantuan Militer Senilai 500 Juta Euro ke Ukraina untuk Hadirkan Senjata Mengerikan Ini Dalam Melawan Rusia

Foto : Reuters

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell

A   A   A   Pengaturan Font

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengungkapkan, blok tersebut akan memberikan dukungan militer senilai 500 juta euro ke Ukraina. Ia yakin kesepakatan dapat dicapai dalam beberapa hari mendatang untuk menyetujui embargo minyak Rusia.

Borrell mengatakan, dukungan militer akan diberikan untuk senjata berat, seperti tank dan artileri dan membuat bantuan blok itu sekitar 2 miliar euro. Ini disampaikan saat berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri G7 di Jerman Utara.

"Sebuah dorongan baru untuk dukungan militer. (Ini akan) lebih banyak tekanan pada Rusia dengan sanksi ekonomi dan melanjutkan isolasi internasional Rusia dan melawan informasi yang salah," kata Borrell, dikutip dari Reuters, Jumat (13/5).

Ia juga menambahkan, dirinya optimis embargo UE atas minyak Rusia juga dapat disepakati dalam beberapa hari mendatang.

"Saya yakin kami akan memiliki kesepakatan. Kami membutuhkannya dan kami akan memilikinya. Kami harus menyingkirkan ketergantungan minyak dari Rusia," ujar Borrell.

"Kalau tidak ada kesepakatan di tingkat duta besar, maka Senin para menteri saat berkumpul harus memberikan dorongan politik," lanjutnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Fumio Kishida menyampaikan Jepang dan Uni Eropa sepakat memperkuat kerja sama untuk menangani Rusia atas invasinya terhadap Ukraina. Kedua negara setuju untuk memperketat sanksi untuk Moskow selama konflik terus berlangsung.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan PM Kishida saat konferensi gabungan di Tokyo mengatakan mereka akan melanjutkan pembicaraan mengenai strategi memaksimalkan kemitraan untuk menangani Rusia di sejumlah sektor seperti energi.

"Kami menyambut baik sikap Jepang yang semakin tangguh terhadap Rusia," kata von der Leyen di awal pertemuan, seperti diberitakan Reuters, dikutip dari Antara, Kamis (12/5).

Tokyo bergabung dengan Uni Eropa dan Grup 7 (G7) untuk menjatuhkan sanksi perdagangan terhadap Rusia, yang menyebut aksinya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus." Sanksi tersebut telah membatasi kemampuan Moskow untuk mengekspor minyak dan gasnya.

Namun, Jepang sangat bergantung pada impor energi, termasuk pembelian dari Rusia. Pekan lalu, Kishida mengatakan Jepang "pada dasarnya" bakal melarang impor minyak Rusia tetapi pihaknya lebih keberatan untuk melepaskan diri dari sejumlah proyek.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top