Gara-gara Ini, Mantan Komandan Jenderal Kopassus Sentil Pihak Stasiun Televisi

JAKARTA- Dalam sebuah pernyataannya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang juga Ketua Satgas Covid-19, Letjen Doni Monardo, menyentil pihak stasiun televisi. Doni, yang pernah menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus ini mengkritik stasiun televisi soal penerapan protokol kesehatan.

Sang jenderal masygul, karena penerapan protokol kesehatan masih kendor di tengah masyakarat. Masih banyak masyarakat yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, misalnya pakai masker. Bahkan, banyak yang pakai masker tapi dengan cara yang belum benar. Ironisnya, itu dilakukan oleh pihak televisi, di mana dalam acara-acaranya yang terlibat memberikan contoh penerapan protokol kesehatan yang keliru.

"Masalah protokol kesehatan jangan dibuat bercanda, itu (prokes-red) jangan dianggap mainan," kata Letjen Doni dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Jumat (15/1).

Letjen Doni mencontohkan pemakaian masker yang keliru. Misalnya, masker yang seharusnya menutupi bagian mulut dan hidung malah diturunkan ke bawah. Dan itu banyak terlihat di acara-acara yang ditayangkan stasiun televisi. Sementara acara di televisi disaksikan jutaan orang di Indonesia. Sang jenderal khawatir apa yang ditayangkan di televisi menjadi diikuti banyak orang. Padahal itu contoh yang salah.

"Pakai masker seperti itu ditayangkan, publik melihat. Saya menyayangkan perbuatan yang tidak tepat tersebut bisa saja menjadi contoh masyarakat luas. Apalagi, saat ini kondisi pandemi terus meningkat ditambah lagi kasus baru per 13 Januari menyentuh 11.278," katanya.

Karena itu, jenderal baret merah ini mengajak masyarakat untuk terus melatih dan membiasakan diri menggunakan masker dalam kehidupan sehari-hari. Ia yakin, jika masyarakat mau dan bersungguh-sungguh, penerapan protokol kesehatan bisa dilakukan. Ini sangat besar dampaknya dalam menekan laju penyebaran Covid-19 di Tanah Air.ags/N-3