Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Finlandia Curigai Kapal Tiongkok terkait Kerusakan Pipa Gas

Foto : CNA/Reuters

Gambar yang disediakan oleh Penjaga Perbatasan Finlandia menunjukkan kapal patroli lepas pantai Penjaga Perbatasan Finlandia, Turva, yang berjaga pada 11 Oktober 2023 di laut dekat tempat pipa gas Balticconnector.

A   A   A   Pengaturan Font

HELSINKI - Polisi Finlandia pada Jumat (20/10) mengatakan, sebuah kapal Tiongkok menjadi fokus penyelidikan atas dugaan sabotase saluran pipa antara Finlandia dan Estonia yang rusak bulan ini.

Setelah kebocoran menyebabkan penutupan pipa Balticconnector pada 8 Oktober, pihak berwenang Finlandia telah menyelidiki kerusakan yang menurut mereka disebabkan oleh aktivitas "eksternal".

"Pergerakan kapal Newnew Polar Bear yang mengibarkan bendera Hong Kong bertepatan dengan waktu dan tempat kerusakan pipa gas," kata Biro Investigasi Nasional dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang Tiongkok untuk mengetahui peran kapal tersebut," kata Detektif Inspektur Risto Lohi.

Polisi juga mengonfirmasi bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh "kekuatan mekanis eksternal" dan mereka menemukan "benda berat" di dekat pipa yang rusak.

"Gumpalan tanah besar yang baru-baru ini terbentuk mungkin berisi benda yang sangat berat telah ditemukan di dasar laut," kata Lohi.

Polisi akan berupaya mengangkat benda tersebut dari dasar laut untuk menyelidiki apakah ada kaitannya dengan pipa yang rusak.

Diperlukan setidaknya lima bulan untuk memperbaiki pipa tersebut, kata operatornya pekan lalu, sehingga Finlandia sepenuhnya bergantung pada impor gas alam cair untuk musim dingin.

Gas alam menyumbang sekitar 5 persen konsumsi energi Finlandia, terutama digunakan dalam industri dan gabungan produksi panas dan listrik.

Tahun lalu, ledakan bawah air mengakibatkan pecahnya tiga jaringan pipa di Laut Baltik yang bertanggung jawab atas pengangkutan gas alam dari Rusia ke Eropa Barat.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top