Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

Filipina, Vietnam, dan Indonesia Menjadi Kandidat Kuat untuk Ekspansi BYD di Asean

Foto : ISTIMEWA

Dewan Investasi Filipina mengumumkan minat BYD untuk membangun pabrik di negara tersebut, tetapi juga mengatakan Vietnam dan Indonesia bersaing untuk mendapatkan investor yang sama.

A   A   A   Pengaturan Font

Banyaknya cadangan nikel membuat Filipina, Vietnam, dan Indonesia menjadi kandidat kuat untuk ekspansi BYD di Asean.

MANILA - Bebas tarif impor, rantai pasokan yang menguntungkan, dan akses terbesar kedua ke simpanan nikel di kawasan ini menempatkan Filipina sebagai incaran pembuat kendaraan listrik terbesar kedua di dunia, Build Your Dream (BYD) Automobile, untuk lokasi pabrik perakitan dengan nilai investasi sekitar 500 juta dollar AS. Selain Filipina, BYD juga mengincar Vietnam dan Indonesia.

Pada Januari lalu, Dewan Investasi Filipina (Board of Investments/BOI) mengumumkan minat BYD untuk membangun pabrik di negara tersebut, tetapi juga mengatakan Vietnam dan Indonesia bersaing untuk mendapatkan investor yang sama.

Dikutip dari CleanTechnica, laporan sebelumnya menyebutkan Filipina sudah menjadi pilihan perakit kendaraan listrikTiongkok tidak terbukti, meskipun BOI sudah secara aktif membantu BYD dalam mencari lokasi yang memungkinkan untuk menemukan pabrik perakitan bernilai miliaran peso. Pada akhir tahun 2022, pejabat BYD mengunjungi Filipina untuk rencana tersebut.

BYD adalah salah satu dari beberapa merek kendaraan listrik yang berada di bawah pengawasan Fiscal Incentives Review Board (FIRB), sebuah badan antarlembaga yang dipimpin Departemen Keuangan Filipina (DoF) dan diketuai bersama oleh Departemen Perdagangan dan Industri. Itu bekerja sama dengan badan Anggaran dan Manajemen, Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional yang berada di bawah Kantor Presiden Filipina.

"Tugasnya adalah mengoordinasikan badan-badan untuk memberikan insentif pajak kepada bisnis khususnya untuk proyek skala besar," kata pengamat kendaraan listrik dari Philippine Women's University, Raymond Gregory Tribdino.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top