Filipina Syaratkan Kedaulatan bagi Lanjutkan Perundingan dengan Tiongkok
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr
"Kami tidak memulai semua masalah ini. Semua keributan ini bukan disebabkan oleh Filipina," tutur Presiden Filipina itu.
Sebelumnya pada awal Maret lalu, Filipina menuduh Penjaga Pantai Tiongkok telah melakukan provokasi dengan menembakkan meriam air ke salah satu kapalnya yang terlibat dalam misi pengiriman pasokan di wilayah tersebut, sehingga melukai empat personel angkatan lautnya.
Filipina memenangkan kasus arbitrase penting pada tahun 2016 yang membatalkan klaim ekspansif Tiongkok di LTS yang merupakan jalur lalu lintas barang melalui laut senilai 3 triliun dollar AS setiap tahunnya. Tiongkok tidak mengakui keputusan tersebut.
Sebelumnya perusahaan raksasa minyak dan gas milik negara Tiongkok, CNOOC, telah menemukan cadangan baru di LTS yang mengandung lebih dari 100 juta ton setara minyak yang terbukti ada di lokasi tersebut. ST/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya