Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Manila Sedang Bahas Patroli Bersama di LTS dengan AS, Jepang, dan Australia

Filipina Minta Tiongkok Hentikan Pemaksaan dan Intimidasi

Foto : AFP/TED ALJIBE

Pertemuan Bilateral | Wamenlu Filipina, Maria Theresa Lazaro (kiri), berjabat tangan dengan Wamenlu Tiongkok, Sun Weidong, saat dilakukan pertemuan konsultasi antara kementerian luar negeri dua negara di Manila pada Kamis (23/3). Diakhir dialog itu, Filipina meminta agar Tiongkok tak menggunakan paksaan dan intimidasi terkait sengketa LTS.

A   A   A   Pengaturan Font

Pada dialog Mekanisme Konsultasi Bilateral antara Filipina dan Tiongkok, Wamenlu Filipina menyerukan agar Tiongkok tidak boleh menggunakan paksaan dan intimidasi dalam menangani sengketa maritim di LTS.

MANILA - Seorang diplomat senior dari Filipina mengatakan kepada Tiongkok bahwa mereka tidak boleh menggunakan paksaan dan intimidasi dalam menangani sengketa maritim mereka di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Wakil Menteri Luar Negeri Filipina, Maria Theresa Lazaro, mengatakan ini pada awal dialog Mekanisme Konsultasi Bilateral (Bilateral Consultation Mechanism/BCM) ke-7 yang membahas perairan yang disengketakan pada Jumat (24/3).

Utusan dari Tiongkok dalam dialog ini diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong, yang mengakhiri kunjungan tiga harinya ke Manila pada hari yang sama.

Dialog BCM yang didirikan pada 2017 dimaksudkan untuk mengatur Filipina dan Tiongkok agar secara langsung mengelola dan mengatasi masalah satu sama lain di LTS. BCM sebelumnya diadakan secara virtual pada Mei 2021 di tengah pandemi Covid-19.

Dalam pernyataan pembukaannya pada Jumat, Wamenlu Lazaro menyatakan bahwa Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, sebelumnya telah sepakat untuk menemukan penyelesaian damai atas sengketa maritim selama kunjungan kenegaraan yang terakhir ke Beijing pada Januari lalu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top