Filipina Kecam Tindakan Agresif dan Ilegal Tiongkok
Manuver Pencegatan | Sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok (belakang) sedang melakukan manuver pencegatan pada kapal Penjaga Pantai Filipina di perairan Sabina Shoal, LTS, pada Senin (26/8). Insiden yang sama dilancarkan kapal Penjaga Pantai Tiongkok pada Minggu (25/8).
Foto: AFP/Jam Sta RosaMANILA - Pemerintah Filipina pada Senin (26/8) mengecam Tiongkok atas tindakan agresif, tidak profesional, dan ilegal yang berulang kali di Laut Tiongkok Selatan (LTS) setelah serangkaian bentrokan dan insiden di udara dan laut selama sepekan terakhir.
Dewan Maritim Nasional Filipina mengatakan bahwa pesawat Tiongkok telah melakukan manuver tidak aman terhadap pesawat sipil yang melakukan patroli di perairan Scarborough Shoal dan Subi Reef.
"Pada tanggal 25 Agustus, kapal-kapal Tiongkok juga memblokir, menabrak, dan menembakkan meriam air ke kapal perikanan pemerintah saat melakukan misi pasokan kepada nelayan Filipina di perairan Sabina Shoal," kata Dewan Maritim Nasional Filipina.
"Tindakan ini mengkhawatirkan. Hal ini mempertanyakan komitmen Tiongkok untuk meredakan situasi di kawasan dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk dialog dan konsultasi," imbuh dewan itu.
Filipina mengatakan akan terus melakukan diplomasi dalam menangani masalah maritim dan mendesak Tiongkok untuk kembali ke jalur dialog konstruktif mengenai masalah LTS.
Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro, secara terpisah mengatakan pada Senin bahwa tindakan Tiongkok jelas-jelas ilegal setelah bentrokan di dekat perairan Sabina Shoal.
"Kita harus siap mengantisipasi dan membiasakan diri dengan tindakan Tiongkok seperti ini, yang jelas-jelas ilegal, seperti yang telah berulang kali kami katakan," kata Teodoro kepada wartawan.
Dalam insiden di perairan Sabina Shoal, gugus tugas LTS di Manila menuduh kapal-kapal Tiongkok menabrakkan dan menembakkan meriam air ke kapal perikanan Filipina yang mengangkut makanan, bahan bakar dan obat-obatan untuk para nelayan Filipina.
Sedangkan Penjaga Pantai Tiongkok mengatakan kapal Filipina telah mengabaikan peringatan serius yang berulang kali dan dengan sengaja mendekati kapal penegak hukum Tiongkok sehingga mengakibatkan tabrakan.
Insiden Lain
Pada tanggal 26 Agustus, insiden lain terjadi di sekitar perairan dangkal yang sama. Penjaga Pantai Tiongkok mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan pengendalian terhadap dua kapal Penjaga Pantai Filipina yang menyusup secara ilegal ke perairan sekitar Sabina Shoal dan kemudian mendekati kapal-kapal mereka dengan cara yang berbahaya dan memicu keributan.
Para pejabat dari Satuan Tugas Penjaga Pantai Filipina dan LTS belum menanggapi permintaan komentar mengenai kejadian terbaru ini karena tanggal 26 Agustus adalah hari libur nasional di Filipina.
Ketika ditanya apakah insiden terbaru ini akan memicu kewajiban perjanjian antara AS dan Filipina, Menhan Teodoro menjawab: "Itu sama saja dengan menempatkan beban di atas beban. Mari kita mencegah serangan bersenjata, itu hal yang lebih penting."
Filipina dan AS mempunyai perjanjian pertahanan bersama, dan Washington DC berjanji membantu Filipina melawan serangan bersenjata terhadap kapal dan tentaranya di LTS. ST/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
Berita Terkini
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia
- Bangun Ekosistem Digital UMKM, Hibank dan Mitra Strategis Tandatangani MOU