Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Menlu AS, Jepang, dan Filipina Kritik Perilaku Agresif Tiongkok di LTS

Filipina Kecam Pemasangan "Barikade Apung" oleh Tiongkok

Foto : AFP/Ted ALJIBE

Barikade Apung I Perahu nelayan Filipina berlayar tak jauh dari kapal milisi Tiongkok dekat perairan sengketa Scarborough Shoal di LTS pada Rabu (20/9) pekan lalu. Pada Minggu (24/9), Filipina menuduh kapal Tiongkok telah memasang barikade apung di Scarborough Shoal ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Beijing merebut Scarborough Shoal pada 2012 dan memaksa nelayan dari Filipina melakukan perjalanan lebih jauh untuk mendapatkan tangkapan ikan yang lebih kecil.

Beijing mengizinkan nelayan Filipina untuk kembali ke perairan dangkal yang tidak berpenghuni ketika hubungan bilateral membaik di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte, namun kemudian ketegangan kembali meningkat sejak pengganti Duterte yaitu Presiden Ferdinand Marcos Jr menjabat pada 2022.

Dalam keterangannya, Komodor Tarriela mengatakan bahwa petugas Penjaga Pantai Filipina dan biro perikanan menemukan barikade apung yang panjangnya diperkirakan 300 meter, saat melakukan patroli rutin pada Jumat (22/9) pekan lalu, terpasang di dekat perairan dangkal yang oleh masyarakat setempat dikenal sebagai Bajo de Masinloc.

"Tiga perahu karet Penjaga Pantai Tiongkok dan satu perahu layanan milisi maritim Tiongkok memasang barikade itu ketika kapal Filipina tiba," kata Tarriela.

Nelayan Filipina mengatakan Tiongkok biasanya memasang barikade seperti itu ketika mereka memantau sejumlah besar nelayan di wilayah tersebut, kata Komodor Tarriela, seraya mengatakan bahwa selain memasang barikade apung, kapal-kapal Tiongkok juga kerap mengeluarkan tantangan radio dan menuduh kapal dan nelayan Filipina telah melanggar hukum internasional dan Tiongkok.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top