Fenomena Penjualan Online "Makan" Korban Pusat Perbelanjaan
Seorang wanita berjalan di dalam pusat perbelanjaan yang sepi di Jakarta.
Gangguan social commerce
Salah satu pedagang, Widya Kusuma,dulu berjualan jilbab dari warung kecil di dalam pusat perbelanjaan di pinggiran selatan Jakarta, namun pandemi memaksanya untuk menjual barangnya secara online dari rumah.
"Segalanya sulit. Saya harus membiarkan orang pergi. Saya berpikir untuk menyerah," katanya kepada CNA, menambahkan bahwa terlepas dari upaya terbaiknya, dia hanya dapat menghasilkan sebagian kecil dari apa yang dia lakukan sebelum pandemi.
Keberuntungan Widya berubah setelah munculnya apa yang disebut "social commerce" atau penjualan menggunakan platform media sosial, pada April 2021 ketika TikTok memilih Indonesia untuk menguji fitur perdagangan barunya: Toko TikTok.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membeli item lewat siaran langsung platform video pendek.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya