Fenomena Penjualan Online "Makan" Korban Pusat Perbelanjaan
Seorang wanita berjalan di dalam pusat perbelanjaan yang sepi di Jakarta.
Hariyanti mengatakan bahwa tokonya dapat menjual rata-rata 100 pasang sepatu setiap hari secara online. "Offline, kami hanya bisa menjual 20 atau 30 pasang pada hari yang ramai," katanya.
Untuk beberapa pengecer, menjual produk mereka secara online mungkin dimulai sebagai taktik bertahan hidup untuk mengatasi dampak pandemi ketika mobilitas dan aktivitas sosial sangat dibatasi.
Dikutip dari Channel News Asia (CNA), namunbeberapa toko melihat manfaat e-commerce dalam bentuk pasar yang lebih luas dan pendapatan yang lebih besar dan terus melanjutkan praktiknya bahkan setelah pembatasan ini dicabut.
"Tidak mengherankan jika kita melihat toko-toko saat ini melayani campuran pelanggan fisik dan virtual sementara yang lain memutuskan untuk fokus pada penjualan online sepenuhnya," kata Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira Adhinegara.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya