Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 16 Feb 2021, 05:03 WIB

Faktor Genetik Picu Peradangan

Foto: Istimewa

Radang usus atau yang dikenal dengan inflammatory bowel disease (IBD) merupakan istilah untuk menggambarkan adanya gangguan yang melibatkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Jenis IBD terdiri dari dua macam yaitu kolitis ulseratif dan crohn.

Kolitis berupa peradangan dan luka di sepanjang lapisan superfisial usus besar dan rektum. Sementara itu, Crohn merupakan peradangan lapisan saluran pencernaan yang seringkali berupa peradangan lebih dalam.

Gejala kolitis ulseratif dan crohn biasanya ditandai dengan diare, perdarahan rektal, nyeri perut, kelelahan, dan penurunan berat badan. Namun demikian, gejala pada setiap penderita berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan peradangan dan lokasi.

Hasil penelitian terbaru Science Alert menyebutkan, penyebab IBD terkait gangguan sistem kekebalan tubuh. Sebelumnya, pola diet dan stres dicurigai sebagai penyebab. Tapi kemudian diketahui faktor-faktor ini hanya memperburuk, bukan penyebab.

"Penyebab pasti IBD tidak diketahui. Tetapi IBD akibat sistem kekebalan yang rusak. Bila sistem kekebalan berfungsi baik menyerang organisme asing seperti virus dan bakteri. Serangan untuk melindungi tubuh," tulis laman lembaga Centers for Disease Control and Prevention (CDC) milik pemerintah Amerika Serikat.

Pada radang usus, sistem kekebalan merespons secara tidak tepat terhadap pemicunya, yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Tampaknya juga ada komponen genetik seseorang dengan riwayat keluarga radang usus lebih mungkin mengembangkan respons imun yang tidak tepat ini.

Faktor keturunan juga berperan dalam radang usus yang lebih sering terjadi pada orang dari keluarga penderita penyakit tersebut. Namun, kebanyakan orang dengan radang usus tidak memiliki riwayat keluarga ini.

Orang-orang yang berisiko terkena radang usus berusia di atas 30 tahun, walau beberapa orang tidak mengembangkan tanda-tanda penyakit ini sampai usia 50-an atau 60-an. Ras juga berpengaruh. Misalnya, ras kulit putih berisiko tertinggi terkena penyakit radang, meski terjadi juga pada ras apa saja.

Riwayat keluarga dengan radang usus seperti orang tua, saudara kandung, atau anak, memiliki risiko lebih tinggi. Perokok juga berisiko terkena penyakit radang usus, khususnya tipe crohn.

hay/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.