Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stok Pangan | Sekitar 70 Persen Kebutuhan Daging Dalam Negeri Masih Diimpor

Evaluasi Program Produksi Daging

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Kalau produksi jalan di tempat, berarti ada yang salah dengan desain dan pelaksanaan kebijakan dan program.

JAKARTA - Daging impor Bulog sudah tiba di Jakarta, akhir pekan lalu, guna mengimbangi tren peningkatan kebutuhan daging menjelang Ramadan dan Lebaran. Namun, penguatan stok tersebut justru memperlihatkan masih tingginya kebergantungan RI terhadap impor pangan, khususnya daging.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengapreasiasi aksi Bulog sebagai salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mendapat penugasan importasi daging tahun ini. "Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami akan mendorong BUMN Pangan yang mendapat penugasan untuk mempercepat masuknya cadangan stok nasional. Saya minta daging yang sudah masuk ini langsung didistribusikan," tegas Arief di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dengan jumlah stok daging beku di Bulog saat ini, Arief berharap dapat membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku guna menghadapi Ramadan dan Idul Fitri sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan dari kontrak tahap pertama sebanyak 20 ribu ton oleh Bulog per hari ini sudah tiba sebanyak 60 persen dan sampai akhir Maret ini akan rampung 100 persen.

"Kami sudah melakukan pengaturan dan percepatan semaksimal mungkin untuk proses kedatangan stok daging impor ini, selanjutnya dengan sarana cold storage dan jaringan infrastruktur yang dimiliki Bulog akan segera disitribusikan ke seluruh Indonesia," kata Suyamto.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top