Evakuasi 8 Korban Pembantaian KST, TNI AD Kerahkan Helikopter Bell
TNI AD mengerahkan Helly Bell 412EP/HA dalam proses evakuasi korban pembantaian Kelompok Separatis Teroris (KST) di Distrik Beoga Kabupaten Puncak.
Foto: IstimewaJAKARTA - TNI Angkatan Darat mengerahkan Helly Bell 412EP/HA dalam proses evakuasi korban pembantaian Kelompok Separatis Teroris (KST) di Distrik Beoga Kabupaten Puncak. Selain mengerahkan helikopter, TNI AD juga mengirimkan pasukan dari Satgas Yonif 328.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Tatang Subarna dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Rabu (9/3).
Menurut Tatang, personel Satgas Yonif 328 adalah satuan yang ditugaskan bersama dengan unsur lain dalam mengevakuasi 8jenazah karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) yang jadi korban pembantaian KST dari lokasi kejadian.
"Pengerahan Helly Bell 412EP/HA dan Satgas Yonif 328 merupakan implementasi dari komitmen TNI AD untuk membantu rakyat," katanya.
Brigjen Tatang juga menjelaskan dalam skenario evakuasi korban, pesawat Helly Bell-412EP/HA-5177 dengan pilot Lettu Cpn Hadi Prayitno bersama 4 personel Puspenerbad bertindak sebagai pengamanan ketika 3 helikopter lainnya bertugas sebagai tim evakuasi pembawa jenazah dari lokasi kejadian kebiadaban KST. Helikopter terbang dengan mengambil rute Bandara Bilorai Kabupaten Intan Jaya- Distrik Beoga Kabupaten Puncak - Bandara Bilorai Kabupaten Intan Jaya.
"Hingga kemudian 8 jenazah tersebut bisa dibawa lalu dengan pesawat Rimbun Air PK - OTJ jenazah dibawake Kabupaten Mimika," ujarnya.
Tatang menambahkan, aksi keji pembunuhan karyawan Palapa Timur Telematika yang dilakukan KST terjadi pada2 Maret 2022 di Distrik Beoga Kabupaten Puncak. Pada tanggal itu,KST telah menyerang karyawan Palapa Timur Telematika yang sedang melaksanakan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga. Akibat dari penyerangan tersebut 8 orang karyawan PTT tewas di tempat.
"Bukan hanya membantai Karyawan PTT, KST juga melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api kepada Personel Satgas Kodim Yonif R 408/SBH pada tanggal 3 Maret 2022. Karena kesigapan Prajurit TNI Pos Koramil Dambet Satgas Kodim Yonif R 408/SBH akhirnya mereka mengusir dan menghalau KST mundur menuju ke arah Kampung Ogamki, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak," ujarnya.
Dalam insiden tersebut, lanjut Tatang, satu personel atas nama Pratu Herianto yang merupakan anggota Satgas Kodim Yonif R 408/SBH mengalami luka terkena tembakan pada bagian leher bawah telinga. Saat ini kondisi Pratu Herianto masih dalam keadaan sadar dan stabil.
"Pratu Herianto juga telah dievakuasi ke Puskesmas Beoga, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
Berita Terkini
- Jenderal Bintang Satu Ini Tegaskan Personel TNI-Polri Tembak Satu Anggota KKB hingga Tewas di Kabupaten Puncak
- Peningkatkan PMI Manufaktur RI Mencerminkan Ekspansi Produksi
- KPU Resmi Tetapkan Effendi Edo-Siti Farida Unggul dalam Pilkada Kota Cirebon 2024
- Lebih Ramah Lingkungan, RI Kini Terapkan Kawasan Industri Rendah Karbon
- Mengagetkan Data Ini, Sembilan Persen Kasus HIV di Banten Diderita Ibu Rumah Tangga