ESDM Kaji Penghentian Beberapa PLTU Tanpa Bebani Keuangan Negara
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ditemui di Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Foto: ANTARA/Muzdaffar FauzanJAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tengah melakukan penyesuaian untuk memenuhi target Presiden Prabowo yang ingin menghentikan operasional seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di tanah air dalam kurun waktu 15 tahun ke depan.
"Apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden Prabowo itu sebagai bentuk komitmen dalam rangka Indonesia menuju net zero emission 2060. Sudah barang tentu, dalam penyampaiannya Bapak Presiden Prabowo, kami sebagai pembantunya akan melakukan penyesuaian-penyesuaian," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ditemui di Jakarta, Jumat (22/11).
Dikatakan Bahlil, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian secara mendalam untuk menghentikan operasional beberapa PLTU tanpa membebani perekonomian negara.
"Kita lagi exercise. Karena energi baru terbarukan itu penting bagi bangsa kita, tapi tidak mesti membebani negara kita dan masyarakat kita," ujar dia.
Ia menyatakan, salah satu PLTU batu bara yang akan dipensiunkan yakni PLTU Cirebon-1 di Jawa Barat, yang saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan lembaga keuangan terkait agar tidak membebani kas negara.
"Sekarang kita lagi rapat koordinasi terus dengan keuangan dan lembaga pembiayaannya. Jadi kita mau, tapi jangan negara dibebankan. Karena pasti energi baru terbarukan itu harganya mahal. Itu sudah pasti mahal," ujarnya.
Bahlil mengatakan, terkait PLTU lain yang akan dihentikan operasionalnya, dirinya akan menunggu terlebih dahulu arahan teknis dari Presiden Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam gelaran KTT G20 di Brasil 19 November, memiliki keyakinan penuh bahwa Indonesia mampu mencapai target "net zero" pada 2050 berkat kekayaan sumber daya alam (SDA) yang bisa diolah menjadi energi terbarukan dan ramah lingkungan.
Dalam gelaran tersebut Presiden menyatakan Indonesia menargetkan untuk menghentikan seluruh PLTU batu bara dalam kurun waktu 15 tahun ke depan.
"Kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan. Kami juga berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga terbarukan dalam 15 tahun ke depan," kata Presiden Prabowo.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- Pelatih Persija nilai pemainnya kurang antisipasi skema gol Persebaya
- Pemkab Bantul sebut pelaku usaha perikanan adalah pahlawan pangan
- Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut