Enzim Biang Kerok Pertumbuhan Kanker Pankreas Ditemukan
Foto: IstimewaPenyebab tersembunyi yang menyebabkan perkembangan kanker pankreas yang mematikan ditemukan. Temuan ini membuka pintu baru dalam perawatan kanker yang banyak ditemukan dalam stadium lanjut ini.
Kanker pankreas yang merupakan kanker yang tumbuh di organ pankreas sering kali tidak menimbulkan gejala pada stadium awal, sehingga sering kali tak terdeteksi sejak dini. Munculnya gejala kanker pankreas biasanya baru terjadi ketika stadium kanker sudah lanjut atau ketika sel kanker telah menyebar ke organ lain.
Pankreas memiliki sejumlah fungsi penting bagi tubuh, antara lain memproduksi hormon insulin dan glukagon yang bertugas untuk menjaga kestabilan kadar gula darah. Pankreas juga menghasilkan enzim yang membantu tubuh mencerna nutrisi di dalam makanan. Jika hal ini terjadi maka mengancam jiwa penderitanya.
Kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan. Dari keseluruhan kasus kanker pankreas, hanya sekitar 9 persen penderita yang dapat bertahan hidup hingga 5 tahun setelah didiagnosis menderita penyakit ini.
Di negara maju seperti Amerika Serikat, kanker pankreas adalah salah satu penyakit kanker dengan keganasan paling mematikan. Hampir 50.000 kematian setiap tahunnya terjadi di negara ini menurut National Cancer Institute. Meskipun ada kemajuan dalam penelitian kanker, tingkat kelangsungan hidup tetap sangat rendah.
Harapan baru dalam pengobatan kanker pankreas baru saja muncul. Sebuah studi terkini dari Fakultas Kedokteran Universitas California, San Diego (UC San Diego) telah mengidentifikasi faktor penting yang berkontribusi terhadap agresivitas adenokarsinoma duktal pankreas (pancreatic ductal adenocarcinoma/PDAC): enzim MICAL2.
Diterbitkan dalam Cancer Research pada 2 Januari 2025, temuan tersebut mengungkap bagaimana MICAL2 memfasilitasi pertumbuhan dan metastasis tumor. Enzim ini disebut menjadi pemain kunci dalam perkembangan penyakit kanker pankreas dan target potensial untuk perawatan baru.
Penemuan ini dapat membuka pintu baru untuk perawatan yang ditargetkan. Pasalnya mengetahui keberadaan enzim ini sangat penting dalam untuk mendefinisikan ulang cara melawan penyakit yang perkembangannya sangat agresif ini.
Enzim MICAL2 secara tradisional dikenal untuk mengatur struktur dan pergerakan sel. Namun penemuan para ilmuwan tersebut menunjukkan telah terlibat dalam peran yang lebih jahat dalam biologi kanker.
Para peneliti menemukan bahwa sel kanker pankreas mengekspresikan MICAL2 pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada sel normal. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi enzim tersebut melampaui peran selulernya yang sudah mapan.
Pemahaman baru tentang keterlibatan MICAL2 ini telah menghasilkan beberapa pengamatan penting. Pertama korelasinya dengan kelangsungan hidup di antara pasien yang menjalani operasi pengangkatan tumor PDAC.
Mereka yang memiliki tingkat ekspresi MICAL2 yang lebih rendah hidup sekitar dua kali lebih lama daripada mereka yang memiliki tingkat ekspresi yang lebih tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa enzim tersebut tidak hanya ada, tetapi secara aktif memengaruhi hasil penyakit.
Amplifikasi Jalur KRAS: MICAL2 berinteraksi dengan jalur pensinyalan KRAS, yang merupakan penggerak pertumbuhan tumor, penyerapan nutrisi, dan metastasis. Sel tumor yang kekurangan MICAL2 menunjukkan aktivitas KRAS yang berkurang, mengganggu mekanisme yang memungkinkan proliferasi dan penyebaran tumor yang cepat.
“Dari sisi dinamika tumor, enzim tersebut mendorong pembelahan sel kanker dan migrasinya ke jaringan sehat, memperkuat peran utamanya dalam meningkatkan agresivitas tumor,” tulis Dr. Andrew Lowy, profesor di Fakultas Kedokteran UC San Diego.
Pergeseran Strategi Terapi
Implikasi dari temuan ini menantang paradigma pengobatan yang sudah mapan untuk kanker pankreas. Terapi saat ini sering kali berfokus pada penanganan gejala stadium lanjut daripada menargetkan penggerak molekuler tertentu dari pertumbuhan tumor.
Lowy mengatakan, MICAL2 menawarkan target baru yang dapat diobati dalam kelas protein yang telah berhasil dihambat pada penyakit lain. Menurut dia tingkat kematian akibat kanker pankreas sangat tinggi dibandingkan semua kanker pada umumnya.
“Kanker pankreas memiliki tingkat kematian tertinggi dari semua kanker umum dan dengan demikian pengobatan saat ini sangat tidak memadai,” kata dia.
Dengan menghambat perkembangan enzim MICAL2 menurut para peneliti diharapkan dapat mengganggu proses penting yang memicu pertumbuhan dan metastasis tumor. Hal ini berpotensi mengubah lintasan penyakit.
Penelitian Kanker
Penelitian ini mendefinisikan ulang peran enzim seperti MICAL2 dalam biologi kanker. Dengan mengungkap bagaimana protein pengatur dapat diadopsi untuk meningkatkan keganasan, hal ini menggarisbawahi pentingnya memeriksa target non-tradisional dalam pengobatan kanker.
Hubungan antara aktivitas enzim MICAL2 dan KRAS, khususnya, menyoroti interaksi kompleks yang dapat menginformasikan terapi untuk kanker lain yang didorong oleh KRAS. Ke depannya, para peneliti akan mengidentifikasi senyawa yang mampu menghambat aktivitas MICAL2.
Penghambatan MICALS2 bertujuan akhir untuk menerjemahkan temuan ini ke dalam aplikasi klinis. Pendekatan ini dapat menawarkan cara yang lebih tepat untuk memerangi kanker pankreas, penyakit yang telah lama resisten terhadap pengobatan kanker konvensional. hay
Berita Trending
- 1 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 2 Nelayan Kepulauan Seribu Segera miliki SPBU Apung
- 3 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 4 Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Jadi Perhatian Pemerintah pada 2025
- 5 Mulai Januari 2025, Usia Pensiun Pekerja Indonesia Naik Satu Tahun Menjadi 59 Tahun