Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Endometriosis Sering Lambat Didiagnosis

Foto : ISTIMEWA

kondisi perempuan sakit

A   A   A   Pengaturan Font

"Kami berupaya menyediakan informasi yang lebih baik, akses untuk deteksi dini, diagnosis, intervensi, manajemen, dan perawatan. Hiferi juga turut mendukung penelitian-penelitian yang relevan terhadap endometriosis," tuturnya.

Staf Divisi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Departemen OBGYN FKUI-RSCM dr. Achmad Kemal Harzif, SpOG(K), menjelaskan, salah satu yang sering dialami oleh pasien endometriosis adalah keterlambatan diagnosis. Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa rata-rata mengalami keterlambatan diagnosis selama 6 - 7 tahun.

"Dari data penelitian pasien yang berkunjung ke RSCM, didapatkan rata-rata pasien membutuhkan waktu 6 bulan sejak timbul gejala hingga datang ke dokter. Selain itu pasien juga rata-rata sudah menjalani terapi di 4 fasilitas kesehatan selama 3.5 tahun sebelum akhirnya benar-benar dirujuk," jelas dr. Kemal.

Hal ini, tambahnya, tentu terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah minimnya pengetahuan terkait penyakit ini. Dampaknya, penanganannya hingga saat ini belum maksimal. Untuk mengurangi keterlambatan diagnosis, perlu dilakukan beberapa hal seperti menormalisasi nyeri haid.

"Apabila nyeri haid terasa dengan intensitas tinggi, mengganggu aktifitas dan kadang terjadi nyeri di luar haid maka endometriosis perlu dicurigai. Lalu kunjungi fasilitas kesehatan dan lakukan beberapa pemeriksaan. Jika benar endometriosis, pasien akan segera bisa diberikan obat-obatan yang khusus menanganinya," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top