Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Nilai Tukar I Bank Indonesia Seharusnya Merespons dengan Menyesuaikan Suku Bunga

Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga the Fed Terus Menekan Rupiah

Foto : ANTARA

TERUS TERTEKAN I Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih terus tertekan karena ekspektasi pelaku pasar akan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat.

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk saat ini, the Fed terlihat akan terus hawkish hingga akhir tahun. Selain itu, penguatan dollar AS juga dipengaruhi data klaim pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan serta revisi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2023.

AS pada awalnya memperkirakan pertumbuhan hanya 1,3 persen, kini menjadi 2,0 persen yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat.

"The Fed melihat hal ini dipicu oleh permintaan yang kuat dan menyebabkan inflasi tetap bertahan tinggi," kata Lukman.

Pada pembukaan perdagangan akhir pekan ini, rupiah mengalami pelemahan 52 poin atau 0,35 persen menjadi 15.045 rupiah per dollar AS dari sebelumnya 14.993 rupiah per dollar AS.

Dollar AS pun menguat terhadap hampir semua mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis, karena ditopang PDB dan data tenaga kerja yang kuat, yang memberikan ruang pijakan kepada Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunganya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top