Ekonomi Indonesia di Triwulan III Hadapi Tantangan Berat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan tantangan keberlangsungan ekonomi Indonesia ke depan akan berasal dari eksternal termasuk situasi geopolitik yang tidak menentu hingga agresivitas kebijakan negara maju.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, pun berpandangan bahwa tantangan yang akan dihadapi di triwulan III dan IV 2022 adalah persoalan ketidakpastian global
Ia meyakini ke depan, tekanan global berisiko membesar. Dari sisi geopolitik, belum berakhirnya perang Russia- Ukraina membuat gejolak ekonomi belum akan reda. Situasi menjadi lebih rumit saat tensi geopolitik antara Taiwan dan Tiongkok semakin membara di semester II-2022.
Dari sisi keuangan, agresivitas kenaikan suku bunga acuan The Fed masih akan terus berlangsung sampai ada tanda-tanda tekanan inflasi di Amerika mereda. "Ini mengindikasikan akan adanya peningkatan volatilitas keuangan di semester II-2022 dan bahkan tahun depan," papar Esther.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Surabaya, Leo Herlambang, mengatakan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di Triwulan III 2002 minimal sama dengan capaian di Triwulan II sebesar 5,44 persen, bisa dicapai dengan mengurangi impor, terutama impor energi fosil dan memberi ruang bagi pengembangan energi terbarukan.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya