Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Efektivitas Kampanye Pemilu

Foto : KORAN JAKARTA/ONES

Sebagian besar parpol yang mengikuti Pemilu 2019 citranya terpuruk di mata rakyat. Kasus korupsi yang dilakukan pengurus parpol merupakan penyebab utama terpuruknya elektabilitas.

A   A   A   Pengaturan Font

Konsep tadi melengkapi emotional marketing dengan human spirit marketing. Aspek human spirit marketing merupakan soft power untuk menjelaskan suatu pendekatan yang bersifat persuasif, komprehensif, menyuarakan hati nurani, serta menyebarkan empati.

Kebalikannya adalah marketing politik bercorak hard power yang mengedepankan cara koersi dan mobilisasi massa. Marketing politik yang bersifat soft power lewat media hiperlokal dan sosial media sekarang justru lebih efektif. Dia bisa menjalar dalam domain yang lebih luas. Maka, para caleg memahami hakikat marketing politik yang dalam kulminasinya akan menjadi harmonisasi dari gatra: identity, integrity dan image.

Pada saatnya nanti, media hiperlokal bisa menjadi rumah konstituen bagi anggota legislatif yang terpilih. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat membantu para caleg mengelola aspirasi. Caranya, membuat rumah konstituen secara virtual. Ini juga sarana komunikasi yang sangat efektif. Hal itu juga sangat membantu dalam kegiatan lembaga legislatif seperti membuat UU, penyusunan anggaran belanja, inisiasi peraturan daerah hingga pengaduan umum.

Tentunya, ini juga bisa menjadi sarana laporan pertanggungjawaban anggota legislatif kepada konstituen. Sebagian besar parpol yang mengikuti Pemilu 2019 citranya terpuruk di mata rakyat. Kasus korupsi yang dilakukan pengurus parpol merupakan penyebab utama terpuruknya elektabilitas. Dibutuhkan strategi turnaround untuk membalikkan kondisi parpol agar bisa lepas dari krisis kepercayaan. Mereka harus mampu berprestasi lagi di tengah rakyat.

Perlu juga strategic turnaround sebagai usaha yang dilakukan dengan mengubah yang bersifat strategis dalam tubuh parpol. Misalnya, menghilangkan faktor-faktor yang bisa mengerdilkan esensi demokrasi, di antaranya menghapuskan bentuk dinasti politik dalam kepengurusan dan penunjukan caleg. Sedangkan operational turnaround dengan memfokuskan tindakan pada tingkat fungsional seperti marketing politik, pembentukan jejaring sosial, dan modernisasi tim sukses.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top