EBT dan Program Laptop Merah Putih
Laptop jelas membutuhkan listrik. Sementara belum semua wilayah di Indonesia sudah teraliri listrik. Kita tidak bisa mengandalkan accu ataupun diesel untuk nge-charge baterei laptop. Untuk itu, pengembangan EBT harus mulai serius digarap.
Presiden Joko Widodo beberapa kali minta agar rakyat Indonesia lebih cinta produk dalam negeri. Tujuannya untuk menekan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan. Salah satu caranya dengan mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang impor.
Membanjirnya barang impor di pasar dalam negeri bukan rahasia lagi. Contohnya di beberapa platform perdagangan digital yang katanya milik anak bangsa, tetapi barang yang dijual sebagian besar adalah barang impor. Padahal justru di platform perdagangan digital itulah misi kita mengangkat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa dilakukan.
Dalam rangka meningkatkan penggunaan produk dalan negeri itulah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merencanakan perancangan produk di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), salah satunya Laptop Merah Putih yang akan dimuat di dalam negeri.
Laptop Merah Putih dibuat menggunakan sumber daya manusia dalam negeri melalui kerja sama dengan tiga perguruan tunggi, ITB, ITS, dan UGM. Laptop yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor TIK.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya