Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dunia Menuju Era Baru Persenjataan Nuklir

Foto : Istimewa

Terlepas dari perjanjian larangan senjata nuklir PBB pada awal 2021, situasinya telah memburuk selama beberapa waktu.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut SIPRI, meskipun berlakunya perjanjian larangan senjata nuklir PBB pada awal 2021 dan perpanjangan lima tahun perjanjian "New START" AS-Russia, situasinya telah memburuk selama beberapa waktu.

Program nuklir Iran dan pengembangan rudal hipersonik yang semakin canggih, antara lain, telah menimbulkan kekhawatiran.

SIPRI mencatat, penurunan jumlah senjata secara keseluruhan adalah karena AS dan Russia "membongkar hulu ledak yang sudah pensiun", sementara jumlah senjata operasional tetap "relatif stabil".

Moskow dan Washington sendiri menyumbang 90 persen dari persenjataan nuklir dunia.Menurut institut tersebut, Russia tetap menjadi kekuatan nuklir terbesar, dengan 5.977 hulu ledak pada awal 2022, turun 280 dari tahun lalu, baik dikerahkan, dalam persediaan atau menunggu untuk dibongkar.

"Lebih dari 1.600 hulu ledaknya diyakini segera beroperasi," kata SIPRI.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top