Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dulu Dianggap Kawasan "Buangan" Kini Superpremium

A   A   A   Pengaturan Font

Karena mereka punya tanah banyak, dijual ke pengusaha-pengusaha dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali dan kota-kota besar lainnya. Singkatnya, kini Labuan Bajo menjadi Bali Baru. “Surga-neraka” ada di sana. Kini, Labuan Bajo dihuni banyak suku. Ada Manggarai, Bugis, Bajo, Bima, hingga Jawa.

Kini, pariwisata Labuan Bajo dinaikkan statusnya menjadi wisata superpremium. Sebelumnya, hanya pariwisata premium. Saat menyambangi Labuan Bajo, Januari lalu, Presiden Joko Widodo memberi tujuh arahan penting. Mereka adalah penataan kawasan secara terintegrasi, pembangunan infrastruktur, penyiapan SDM masyarakat lokal, pengelolaan sampah, kencangkan lagi promosi, serta jaminan keamanan bagi wisatawan.

Gayung bersambut, Bandara Komodo kini makin keren. Juli ini statusnya dinaikkan menjadi bandara internasional. Februari lalu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meneken kerja sama pemerintah-Badan Usaha (KPBU) Bandara Udara Komodo dengan PT Cardig Aero Service Tbk (CASS). KPBU ini akan berlangsung selama 25 tahun dengan dengan nilai 1,3 trilliun rupiah untuk pembangunan dan pengelolaan. Setelah itu, CASS akan menyerahkan kembali pada pemerintah.

Dari konsensi tersebut Bandara Komodo ditargetkan menampung empat juta wisatawan pada 10 tahun mendatang. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menargetkan pengembangan landasan pacu dalam dua tahun ke depan. Rencananya, ada penerbangan langsung dari Tiongkok. Saat ini kapasitas Bandara Komodo baru menampung 600 penumpang.  ers/G-1*

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top