Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Duh, Katanya Peduli Lindungi Gagal Terapkan Prinsip-prinsip Pelindungan Data Pribadi

Foto : Istimewa

Aplikasi peduli lindungi.

A   A   A   Pengaturan Font

Keempat,ujarnya, terkait prinsip akurasi. Tantangan terbesarnya adalah prosesotentikasipengguna. Untuk memastikan keotentikan, bahwa betul pengguna yang masuk berdasarkan identitas tertentu, adalah pemilik identitas tersebut. Kasus pengaksesan secara ilegal akun Peduli Lindungi Presiden Joko Widodo, yang berhasil mendapatkansalinansertifikat vaksin presiden, menunjukkan kerentanan pada sisi ini. Belum lagi problem ketidakakuratan data seperti kesalahan nama, tanggal lahir, NIK, informasi vaksin, dan sebagainya.

"Sementara pengguna tidak memiliki akses untuk memperbaiki data-data tersebut, sebagai implementasi dari hak untuk memperbaiki dari subjek data," katanya.

Kelima,kata Wahyudi, Peduli Lindungi juga tidak memberikan informasi mengenai berapa lama data pribadi pengguna disimpan. Sebagai implementasi dari prinsip keterbatasan penyimpanan, yang terkait dengan masa retensi data.

"Apakah ketika pengguna menghapus aplikasi, secara otomatis juga data-data pribadinya akan dihapus secara permanen? Pertanyaan lebih kompleks muncul ketika temuan terbaru mengungkapkan bahwa Peduli Lindungi mengirimkan data pengguna ke server dengan domain http://analytic.rocks, yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom). Apakah pengiriman data tersebut, termasuk juga koneksi API lintas platform memungkinkan pihak ketiga untuk menyimpan data-data Peduli Lindungi? Berapa lama akan disimpan, untuk tujuan, serta dasar hukum apa yang digunakan untuk memproses? Itu pertanyaannya," urai Wahyudi.

Permasalahan yang keenam,besar dan luasnya data, termasuk datareal time(lokasi) yang diproses oleh aplikasi Peduli Lindungi mengharuskan pengendali data untuk menerapkan prinsip integritas dan kerahasiaan secara ketat. Prinsip ini menghendaki penerapan sistem keamanan yang kuat dalam pemrosesan data pribadi, untuk memastikan kerahasiaan, integritas dan ketersediaan data yang diproses. Selain pemrosesannya harus dilakukan secara pseudonimitas, juga mesti dipastikan penerapan standar keamanan yang kuat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top