Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 03 Mar 2025, 14:45 WIB

Dua Sahabat Itu Terlelap di Puncak Cartenz

LIlie Wijayanti atau dikenal Mamak Pendaki bersama sahabatnya Elsa Laksono di Gunung Summit Binaiya.

Foto: Instagram/@explorewithelsa

Pada hari Minggu, 2 Maret 2025, kabar tentang Mamak Pendaki bermunculan di grup WhatsApp sejumlah organisasi atau kelompok mahasiswa pencinta alam (mapala) di Indonesia.

“Dua orang meninggal di puncak Cartenz, Papua,” begitu bunyi berita yang kemudian menjadi viral.

Kabar duka itu kemudian dikonfirmasi oleh Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman yang menyebutkan dua orang meninggal dunia dalam pendakian Puncak Cartensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah.

Dan, dua pendaki itu adalah Lilie Wijayanti Poegiono (60) dan Elsa Laksono (60).

Lilie dan Elsa diketahui telah bersahabat sejak SMP, lalu berlanjut di SMA Dempo Malang, Jawa Timur. Mereka sama-sama hobi mendaki gunung.

Keduanya kelahiran Malang, Jawa Timur, namun bertempat tinggal di lain kota. Lilie di Bandung, Elsa di Jakarta.

Mamak Pendaki dan Mamak Gigi

Mamak Pendaki adalah Lilie, Mamak Gigi adalah Elsa.

Tapi Lilie dan Elsa bukan mamak-mamak sembarangan. Di akun Instagram Lilie, @mamakpendaki, terekam sudah berapa gunung yang ia daki.

Hasrat berpetualang dan rasa ingin membagikan pengalamannya di atas gunung tertulis dalam profil instagramnya: “Turning 60 and still hiking, aiming to share the beauty&goodness of the mountains with the world”.

Begitu juga Elsa, ia kerap membagikan cerita lewat gambar-gambar yang diambil ketika melakukan pendakian dan berhasil mencapai puncak gunung.

Pertemanan keduanya dimulai sejak bangku SMP, berlanjut ke SMA dan mulailah mereka mendaki bersama, begitu dikisahkan akun Instagram @explorewithelsa.

"Persahabatan kami terputus tanpa kabar berita, aku melanjutkan kuliah dan karir di Telkom, dan Elsa melanjutkan kuliah kedokteran Gigi di Jakarta. Karena itulah Elsa dinamai Mamak Gigi. Komunikasi terbatas, dan hubungan terputus.”

Ketika media sosial marak, bertemulah keduanya dan teman-teman lainnya.

Elsa lah yang memulai bagaimana mereka bisa melanjutkan hobi yang lama terpendam meski usia sudah tak muda lagi.

"Saat itu dia berulang tahun ke 50, dan ketika ditanya mau hadiah apa? Jawabannya adalah hiking ke Gunung Semeru. Jadilah kami bersusah payah penuh drama mendaki gunung Semeru dan gagal."

Grup Kura-Kura Gunung dibentuk. Puluhan gunung mereka daki, di dalam dan luar negeri.

"Alam adalah playground kami. Entah mengapa kalau di alam kami bisa bergembira seperti menari-nari di trek, lupa semua masalah," tulisnya di Instagram.

"Dan itulah kami, kami ga bisa menari, menarinya jelek karena bukan Dancing Queen tapi kami adalah Hiking Queen. Gunung adalah kerajaan kami……"

Kisah petualangan kedua sahabat itu harus berakhir di Puncak Cartenz.

Lilie dinyatakan meninggal dunia, karena terkena gejala AMS saat turun dari Puncak Gunung Carstenz Pyramid pada hari Sabtu (1/3) pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi oleh rekan dan guide pendamping di Teras Dua.

Elsa meninggal dunia saat perjalanan turun dari Puncak Carstenz Pyramid karena indikasi terkena gejala acute mountain sickness (AMS). Ia dievakuasi ke RSUD Mimika pada pukul 06.10 hingga 09.26 WIT.

Proses evakusasi melibatkan tim petugas gabungan dari TNI AD Timika, TNI AL Timika, Brimob Timika, Polsek Tembagapura dan petugas PT Freeport Indonesia.

Hari ini, Senin (3/3), dua sahabat itu akan diterbangkan ke Jakarta.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Antara, Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.