Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tahapan Pemilu -- BRIN Tekankan Perlunya Budaya Politik Demokratis

DPR Usulkan Efisiensi Masa Kampanye Pemilu 2024

Foto : Istimewa

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang

A   A   A   Pengaturan Font

Terpisah, peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan para penyelenggara negara dan partai-partai politik perlu membangun budaya politik yang demokratis agar demokratisasi atau proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik.

"Demokratisasi tidak berjalan baik apabila tidak ditunjang oleh terbangunnya budaya politik yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi atau demokratis," kata Siti Zuhro saat menjadi narasumber dalam Seminar Politik Partai Pelita bertajuk "Membangun Budaya Politik yang Beradab untuk Indonesia Maju Berdaulat" di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Senin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebagaimana yang disampaikan oleh ahli politik dunia Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik yang demokratis adalah budaya politik yang partisipatif, yakni suatu kumpulan sistem keyakinan atau cara pandang, sikap, norma, dan persepsi untuk menopang terwujudnya partisipasi publik.

Kemudian, menurut Siti Zuhro, agenda demokrasi yang baik memang sudah sepatutnya berdimensi vertikal, yakni membuka ruang bagi akses warga untuk terlibat dalam proses politik dan pemerintahan.

Di samping itu, tambah dia, agenda demokrasi pun perlu berdimensi horisontal, yaitu mengatur hubungan antar-institusi politik utama. "Kedua dimensi ini dapat saling menguatkan dan bekerja secara simultan (untuk mewujudkan budaya politik yang demokratis)," ujar Siti Zuhro.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top