Kamis, 19 Des 2024, 09:45 WIB

Dorong Industri Hijau, Gisco dan Selasih Diluncurkan di Gelaran AIGIS 2025

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Andi Rizaldi (kiri) menyampaikan, AIGIS 2025 Perkuat eksositem industri

Foto: kementerian perindustrian

JAKARTA- Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Andi Rizaldi menyampaikan untuk membangun ekosistem industri hijau akan diluncurkan Green Industry Service Company (Gisco) Prepatory Framework dan Sistem Elektronik Layanan Sertifikasi Industri Hijau (Selasih) pada Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025.

Hal itu disampaikannya dalam seremoni Kick-off The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Kementerian Perindustrian, Rabu (18/12), yang dihadiri oleh Wakil Menteri Perindusrtrian Faisol Riza.

Salah satu sorotan utama dalam Kick-off AIGIS 2025 terangnya adalah peluncuran Green Industry Service Company (Gisco) Prepatory Framework, sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk mempercepat transformasi industri menuju keberlanjutan melalui pengembangan ekosistem yang terintegrasi, mencakup pendanaan, teknologi, dan layanan pendukung lainnya.

Selain itu, dilakukan peluncuran Sistem Elektronik Layanan Sertifikasi Industri Hijau (Selasih) sebagai bagian dari SIINas yang merupakan platform pelaksanaan sertifikasi industri hijau.

Pada kesempatan yang sama, BSKJI Kemenperin juga menyerahkan Sertifikat Validasi dan Verifikasi Emisi GRK pertama kepada salah satu perusahaan industri yang divalidasi dan diverifikasi oleh Lembaga Validasi dan Veriikasi (LVV) internal Kemenperin serta menyerahkan piagam apresiasi kepada 5 perusahaan industri yang telah berkomitmen dalam pelaksanaan fasilitasi pendampingan National Lighthouse penerapan ekonomi sirkular sektor industri.

Kemenperin juga meneken nota kesepahaman dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Institute for Essential Services Reform (IESR) dalam acara kick-off ini. "Nota kesepahaman tersebut menegaskan kolaborasi strategis antar pihak dalam penyusunan kajian dekarbonisasi industri, serta kajian untuk meningkatkan daya saing industri nasional dalam memenuhi berbagai persyaratan terkait penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), pengungkapan emisi, dan regulasi serupa baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Andy Rizaldi.

Diketahui, pada September 2024 lalu, Kemenperin telah menyelenggarakan Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS), di Jakarta. Penyelenggaraan AIGIS untuk pertama kalinya ini merupakan langkah awal yang mengukuhkan komitmen Kemenperin dalam memperkuat ekosistem untuk memfasilitasi transformasi industri hijau tanah air melalui berbagai inovasi yang mendukung percepatan dekarbonisasi.

Pada tahun 2025, Kemenperin akan kembali menggelar AIGIS 2025 dengan tema “Driving Industrial Decarbonization through Green Industry Ecosystem”. Kick-off AIGIS 2025 menjadi titik awal dari rangkaian summit tersebut, sekaligus membuka ruang untuk kolaborasi strategis antara pemerintah, industri, mitra strategis, hingga organisasi internasional dalam memperkuat komitmen Kemenperin terkait dekarbonisasi industri nasional.

Beberapa rangkaian acara AIGIS 2025 meliputi GreenAuto 2025, GreenRun 2025, Greenphoto Competition, hingga program roadshow sosialisasi AIGIS 2025. Seluruh rangkaian acara ini akan diadakan di Jakarta, Bandung, Serang, Surabaya, dan Semarang.

Acara utama AIGIS 2025 sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Agustus 2025 dan ditargetkan bisa meneruskan kesuksesan penyelenggaraan AIGIS 2024 yang berhasil menghimpun lebih dari 1.000 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, mitra pembangunan, organisasi internasional, industri, hingga pakar dan akademisi, secara daring maupun luring.

Country Director WRI Indonesia Nirarta Samadhi dalam kesempatan yang sama menyambut baik kelanjutan komitmen Kemenperin dalam mendorong transformasi industri hijau nasional, khususnya pada rangkaian Acara Kick-Off AIGIS 2025.

 Selama beberapa bulan terakhir, WRI Indonesia telah mendukung penyusunan peta jalan dekarbonisasi untuk sembilan subsektor industri, yang sekaligus berkontribusi secara konkret dalam proses akselerasi dekarbonisasi industri nasional.

“Ke depannya, WRI Indonesia berkomitmen untuk dapat mendukung Kemenperin dalam memberikan rekomendasi terkait perbaikan tata kelola dekarbonisasi dan tata laksana emisi, sebagai bagian dari upaya penciptaan ekosistem industri hijau yang lebih tangguh sehingga target pertumbuhan ekonomi rendah karbon Indonesia pun tercapai,” kata Nirarta. 

WRI Indonesia didirikan di Indonesia dengan nama Yayasan Institut Sumber Daya Dunia dan merupakan organisasi penelitian independen yang didedikasikan untuk berkontribusi pada pembangunan sosial ekonomi Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan. Pekerjaannya difokuskan pada lima portofolio, yaitu hutan, iklim, energi, kota, dan transportasi, serta laut.

Sementara itu, Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengapresiasi kolaborasi pada AIGIS 2025. Pasalnya, kolaborasi seperti yang dilakukan pada AIGIS 2025 ini sangat krusial dalam mempercepat transformasi industri menuju ekonomi hijau dalam lingkup pembangunan ekosistem industri hijau. “Dekarbonisasi industri bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin regional dalam industri rendah karbon,"ungkap Fabby.

 IESR paparnya berkomitmen mendukung kajian, pendampingan, dan rekomendasi kebijakan yang membantu industri beradaptasi terhadap standar keberlanjutan global serta meningkatkan daya saing nasional di era ekonomi sirkular, proses dekarbonisasi industri dan transformasi energi.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: