
Donald Trump Kirim Migran Ilegal ke Guantanamo Pekan Ini
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
Foto: istimewaIstanbul – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana menahan migran ilegal di penjara militer di Teluk Guantanamo, Kuba. Pentagon berencana mengirim dua penerbangan yang membawa para migran tak berdokumen resmi ke Teluk Guantanamo akhir pekan ini.
Pengiriman tersebut menandai tahap pertama rencana Presiden Trump menggunakan pangkalan tersebut sebagai tempat penahanan bagi mereka yang ditangkap dalam operasi pemberantasan imigrasi ilegal, tulis laporan itu.
Seperti dikutip dari Antara, meskipun rincian akhir masih dalam tahap penyelesaian, dua pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa penerbangan tersebut kemungkinan akan disertai dengan penerbangan lain menuju Peru, seiring dengan upaya militer melaksanakan perintah Trump untuk mendeportasi ribuan migran ilegal.
Hingga saat ini, militer telah melakukan delapan penerbangan -- empat ke Guatemala, tiga ke Honduras, dan satu ke Ekuador-- dengan menggunakan pesawat militer.
Namun, penerbangan akhir pekan ini akan menjadi yang pertama bagi para migran dikirim ke pangkalan militer AS di Kuba itu.
Fasilitas Penahanan
Trump, Rabu (29/1) lalu, memerintahkan Pentagon dan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk menggunakan pangkalan tersebut sebagai fasilitas penampungan migran.
"Kami akan mengirim mereka ke Guantanamo," kata Trump.
Pejabat pertahanan sedang menyusun rencana untuk menampung hingga 30.000 orang, jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan 780 tahanan yang pernah ditahan di kamp Guantanamo pada puncak perang melawan terorisme.
Langkah ini menambah tugas besar yang harus segera diselesaikan militer, sementara mereka juga berusaha memenuhi perintah lain dari Trump untuk mengerahkan lebih banyak pasukan ke perbatasan selatan AS.
Para pejabat yang memberikan informasi itu meminta identitasnya dirahasiakan.
Trump mengatakan bahwa fasilitas penahanan itu berada di Pangkalan Angkatan Laut AS di Kuba, terpisah dari penjara militer berkeamanan tinggi. Fasilitas tersebut, kata Trump, akan menampung "imigran gelap kriminal terburuk yang mengancam rakyat Amerika."
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Perluas Jangkauan, Manulife Indonesia Resmikan Kantor Pemasaran Mandiri di PIK
- 3 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
- 4 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker
- 5 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
Berita Terkini
-
Ini Saran Dokter: Jangan Langsung Tidur Usai Bersantap Sahur
-
Sinyal Hati-hati! Investasi di RI Diuji, Goldman Sachs Pangkas Peringkat Saham Indonesia
-
KPK Sudah Tetapkan Lima Tersangka Korupsi Bank BJB, Baru Geledah Rumah Ridwan Kamil
-
Real Madrid Bidik Alexander-Arnold dan Kerkez, Liverpool Waspada
-
Persija Resmi Bekerja Sama dengan SPF-RUSH, Kirim Jehan Pahlevi ke MIC Tournament 2025