DK PBB Serukan Diakhirinya Kekerasan
Aung San Suu Kyi
NEW YORK - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) kemungkinan akan melakukan voting pada Rabu (21/12) untuk rancangan resolusi yang menuntut segera diakhirinya kekerasan di Myanmar dan mendesak junta militer yang berkuasa untuk membebaskan semua tahanan politik, termasuk pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi, kata para diplomat di PBB.
Myanmar berada dalam krisis sejak tentara mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan terpilih Suu Kyi pada Februari 2021, menahannya dan pejabat lainnya serta menanggapi protes dan perbedaan pendapat prodemokrasi dengan keji.
Dewan beranggotakan 15 orang itu telah lama terpecah mengenai Myanmar dengan para diplomat mengatakan bahwa Tiongkok dan Russia kemungkinan akan melindungi junta dari tindakan keras.
Negosiasi bagi resolusi yang diusulkan Inggris itu dimulai sejak September lalu. Isi teks resolusi fokus untuk mendesak penghentian segera transfer senjata ke Myanmar dan pemberian sanksi oleh PBB.
Agar bisa diadopsi, resolusi DK PBB membutuhkan setidaknya sembilan suara mendukung dan tidak ada veto oleh Russia, Tiongkok, Amerika Serikat, Prancis, atau Inggris.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya