Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Dampak Krisis

DK PBB: Bantuan Kemanusiaan Dikecualikan dari Sanksi

Foto : AFP

Suasana sidang Dewan Keamanan PBB

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Dewan Keamanan PBB, pekan lalu, mengadopsi draf resolusi yang mengecualikan bantuan kemanusiaan dalam pemberlakuan sanksi, yang diusulkan Irlandia dan Amerika Serikat (AS). "AS memutuskan untuk mengajukan inisiatif ini setelah pemikiran dan pertimbangan yang luas," ujar Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield, selama pertemuan.

Sebanyak 14 negara mendukung resolusi tersebut, sedangkan India abstain. "Adopsi kemanusiaan untuk rezim sanksi PBB ini menjadi sebuah kemenangan bagi orang-orang yang membutuhkan di seluruh dunia dan pekerja bantuan kemanusiaan yang berupaya menjangkau mereka," kata misi AS untuk PBB di Twitter.

Resolusi baru tersebut memberi pengecualian pada "penyediaan, pemrosesan atau pembayaran dana, aset keuangan lainnya," atau penyediaan barang dan jasa "diperlukan untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan tepat waktu" dari sanksi PBB.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyambut baik adopsi itu, seraya mengatakan bahwa negaranya berkomitmen memenuhi kebutuhan manusia yang paling rentan di dunia. "Bantuan kemanusiaan menyelamatkan nyawa. Resolusi ini memastikan bahwa (bantuan) itu akan selalu difasilitasi," kata misi Irlandia di Twitter.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menggambarkan adopsi tersebut sebagai sebuah "langkah penting yang memungkinkan kiriman makanan, obat-obatan dan bantuan kemanusiaan bebas hambatan, seraya menegakkan sanksi keras - (hal ini) sangat penting untuk mendorong tujuan kebijakan luar negeri kami."

Sekitar 339 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan hampir 50 juta orang berada di ambang kelaparan.

Dia juga menyanjung resolusi itu yang akan membantu memfasilitasi kiriman bantuan dan barang yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa di seluruh dunia.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan negara-negara anggota dan para aktor kemanusiaan lainnya untuk menjamin bahwa bantuan tetap dapat menjangkau mereka yang membutuhkan, sembari mempertahankan integritas sanksi yang membantu mendorong perdamaian dan keamanan global," tulisnya lewat pernyataan.


Redaktur : andes
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top